Manajemen Fisioterapi pada Kasus Cervical Root Syndrome: A Case Study
Abstract
Introduction: Cervical Root Syndrome merupakan peradangan akar saraf dengan prevalensi tertinggi pada akar saraf C6 dan C7 yang memicu reseptor nyeri yang ada di jaringan lunak dan sendi tulang belakang leher sehingga menyebabkan hilangnya atau perubahan sensasi, mati rasa dan kesemutan pada ekstremitas atas, kelemahan otot pada lengan, tangan, leher atau daerah tulang belikat serta nyeri di sepanjang jalur saraf ke tangan dan lengan. Case Presentation: Pasien seorang wanita usia 54 tahun datang ke Unit Rehabilitas Medik RSUD Bagas Waras Klaten dengan keluhan nyeri leher yang menjalar sampai ke lengan kanan disertai mati rasa pada jari-jari. Nyeri dirasakan sejak 1 bulan yang lalu dan bertambah saat melakukan aktivitas rumah tangga. Aktivitas yang memperparah rasa nyeri saat melihat ke atas dan menoleh ke kiri. Nyeri berkurang saat tidur dan setelah mengonsumsi obat nyeri. Pasien merupakan seorang karyawan laundry setrika yang aktivitas sehari-harinya lebih banyak pada posisi duduk. Management and Outcome: Pasien menerima intervensi terapi sebanyak 3 kali dengan modalitas fisioterapi berupa TENS, neural mobilization, dan latihan isometrik cervical. Evaluasi pasien menggunakan Numeric Pain Rating Scale (NPRS), lingkup gerak sendi dengan metline, dan kemampuan fungsional dengan Neck Disability Index (NDI). Discussion:Setelah dilakukan terapi sebanyak 3 kali dengan TENS, neural mobilization dan latihan isometrik cervical, penurunan nyeri dan peningkatan lingkup gerak sendi serta peningkatan kemampuan fungsional. Conclusion: Program fisioterapi yang diberikan selama 3 kali pertemuan dengan modalitas TENS, neural mobilization dan latihan isometrik cervical mampu mengurangi nyeri, meningkatkan lingkup gerak sendi, dan meningkatkan kemampuan fungsional.