Penatalaksanaan Rehabilitasi Fisioterapi pada Kasus Pasca Rekonstruksi Anterior Cruciate Ligament Sinistra Fase 2: A Case Report
Abstract
Pendahuluan: Aktivitas fisik yang berlebihan atau olahraga dapat menimbulkan resiko terkena cedera. Cedera olahraga biasa terjadi karena adanya cedera yang bersifat langsung maupun tidak langsung. Cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah cedera lutut yang umum terjadi saat berolahraga. Cedera ini umumnya terjadi pada olahraga yang melibatkan gerakan zig-zag, perubahan arah gerakan, perubahan kecepatan yang mendadak seperti pada olahraga sepak bola, basket, bola voli, dan futsal. Komplikasi yang terjadi setelah rekonstruksi ACL adalah keterbatasan gerakan terutama gerakan fleksi knee yang dapat mengakibtakan kelemahan otot, kesulitan berjalan dan rasa nyeri pada lutut Presentasi Kasus: Jenis studi yang digunakan dalam penelitian yaitu metode penelitian case report di RSD KRMT Wongsonegoro pada pasien laki-laki berusia 21 tahun yang merupakan seorang mahasiswa yang telah melakukan operasi rekonstruksi ACL sinistra. Pasien menjalani fisioterapi dengan kondisi dapat berjalan tanpa alat bantu tetapi pasien masih mengeluhkan nyeri dan krepitasi saat berjalan pada lutut kiri. Metode dan Hasil: Rehabilitasi fisioterapi dilakukan di RSD KRMT Wongsonegoro Semarang selama 2 minggu dengan 4 kali pertemuan dan home program di rumah pada pasien pasca rekonstruksi ACL sinistra dan didaptkan hasil penurunan rasa nyeri, meningkatakan kekuatan otot, meningkatkan lingkup gerak sendi, meningkatkan keseimbangan dan mengembalikan kemampuan aktivitas fungsional sehari-hari. Diskusi: Rehabilitasi fisioterapi fase 2 pada pasien pasca rekonstruksi ACL sinistra pada latihan awal dapat dilakukan dengan jenis latihan menggunakan berat badan, latihan resistance, latihan keseimbangan dan latihan koordinasi. Latihan yang dilakukan selama terapi yaitu statis bycyle, squat, lunges, dan step up dapat mengurangi keterbatasan gerakan lutut dan meningkatkan kemampuan fungsional Kesimpulan: Rehabilitasi fisioterapi fase 2 pasca rekonstruksi ACL sinistra terbukti dapat menurunkan rasa nyeri, meningkatakan kekuatan otot, meningkatkan lingkup gerak sendi, meningkatkan keseimbangan dan mengembalikan kemampuan aktivitas fungsional sehari-hari.