Peran Fisioterapi dalam Pemulihan Cedera Posterior Cruriatum Ligament Grade 2 pada Fase 4: Case Report
Abstract
Introduction: Lutut adalah sendi yang penting untuk menahan beban terutama pada bidang sagital, terutama pada posisi fleksi dan ekstensi. Disekitar lutut terdapat otot-otot penstabil dinamis sendi yang menjaga integritas lutut yang bergerak. Sedangkan otot-otot yang menjaga sendi saat istirahat adalah penstabil statis. Posterior Cruarite ligament adalah ligament utama pada sendi lutut yang berfungsi untuk menstabilkan tulang tibia pada tulang paha. PCL berasal dari anterolateral condilus femoralis medial area intercondylar notch dan posterior pada area tibialis. Fungsi dari PCL adalah untuk menahan Gerakan varus,valgus, dan rotasi eksternal pada lutut. Case Presentation: Pasien seorang laki-laki berusia 22 tahun dengan diagnosis Posterior cruriatum ligament knee sinistra grade 2 fase 4. Pasien merupakan seorang mahasiswa dan sedang di terapi konservatif di klinik Sport Injury Life Surakarta pada bulan januari 2024. Management and Outcome: Pemberian Terapi konservatif yang dilakukan pada PCL knee sinistra grade 2 fase 4 pada penelitian ini yaitu berupa kompres es, muscle release,hamset, quadset, static cycle,Calf raise/ single calf raise, plank/side plank,wall squat,lunges, trampoline,ABCD cone drill,jumps box, dan stretching. Latihan pada fase 4 di penelitian ini berfokus pada strengthening, proprioception, peningkatan fleksibilitas lower leg, dan peningkatan daya tahan ADL. Pemberian program terapi konservatif ini dilakukan 3 kali setiap minggu selama 2 minggu. Penelitian ini menggunakan kuisioner LEFS untuk mengevaluasi kemampuan fungsional dari ekstremitas bawah. Conclusion: Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada kasus PCL Knee Sinistra fase 4 grade 2 yang diberikan intervensi fisioterapi selama 3x pertemuan menunjukkan efektif dalam peningkatan endurance selama latihan dan adanya peningkatan kemampuan fungsional sehari-hari. Untuk selanjutnya disarankan untuk kasus PCL (Posterior Cruciate Ligament) tidak hanya mengukur kekuatan otot pada kelompok otot Quadriceps dan Hamstring saja dan di penelitian selanjutnya dapat memodifikasi Latihan yang lebih kreatif dan inovatif daripada penelitian sebelumnya untuk menjadi perbandingan.