https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/issue/feedProsiding Industrial Engineering National Conference (IENACO)2022-12-31T07:25:48+07:00Yasir Sidiq, Ph.D.[email protected]Open Journal Systems<p>Proceeding Title: <strong>Prosiding Industrial Engineering National Conference (IENACO)</strong><br />Organizer: Program Studi Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta<br />ISSN (Online): <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1524288943" target="_blank" rel="noopener">2621-0789</a></p> <p>Proses interaksi antar peneliti, pengembang, ataupun kalangan industri sebagai pengguna teknologi hasil inovasi, diwadahi dalam Forum Karya Ilmiah dan dikemas dalam acara <a href="http://ienaco.ums.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">Industrial Engineering National Conference (IENACO)</a>, yang diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang pelaksanaannya diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap peningkatan kualitas teknologi yang memungkinkan bangsa Indonesia mengurangi ketergantungan dengan bangsa lain.</p>https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2522Front Matter2022-12-31T07:25:48+07:00Ratnanto Ftiriadi[email protected]<p>Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita. Semoga salam dan sholawat selalu tercurah kepada insan mulia, suri tauladan kita semua, Rasulullah Muhammad SAW, yang akan kita nantikan syafa’atnya di hari akhir nanti. <br>Tahun 2020 ini merupakan penyelenggaraan konferensi nasional IENACO (Industrial Engineering National Conference) yang ke-8, selain sebagai acara rutin tahunan kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian menyambut 25 Tahun Teknik Industri UMS. Bersamaan dengan konferensi nasional ini kami juga menyelenggarakan Insphire (lomba poster dan photografi). Pada konferensi kali ini, ada 83 artikel dari pemakalah yang masuk ke panitia dan setelah dilakukan review terdapat 57 artikel yang akan diseminasikan dalam konferensi ini.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2450Implementasi Sistem Informasi Managemen Koperasi TKBM Pelabuhan Se-Indonesia2022-12-31T03:26:45+07:00Muhammad Sobri[email protected]N Nurhadi[email protected]B Basiroh[email protected]Sandi Fadilah[email protected]Agoes Budianto[email protected]<p>Pelayanan kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan sangat perlu diperhatikan karena sudah menjadi keharusan bagi memberikan pelayanan yang profesional dan mampu bersaing dalam persaingan global. Tujuan penelitian ini ialah untuk membuat sistem informasi managemen koperasi TKBM (tenaga kerja bongkar muat) pelabuhan sebagai solusi yang diyakini mampu bekerja lebih efektif, efisien, inovatif, transparan, terintegrasi, profesional dan akuntabel dalam kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan. Penelitian ini menggunakan aturan tata kelola teknologi informasi dan komunikasi (TIK) nasional untuk membangun sistem informasi manajemen koperasi TKBM pelabuhan yang terdiri dari (i) perencanaan sistem, (ii) manajemen belanja atau investasi, (iii) realisasi sistem, (iv) pengoperasian sistem dan pemeliharaan sistem. Hasil penelitian ini menghasilkan sistem informasi managemen koperasi TKBM pelabuhan berbasis web yang berisikan data TKBM, data primer KTKBM, INKOP TKBM Pelabuhan, PBM, pemilik barang dan stakeholders. Selain itu, penelitian ini secara teorinya berkontribusi menambah artikel ilmiah khususnya yang berkaitan dengan penerapan tata kelola TIK pada instansi pemerintahan.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2452Analisis Tempat Kerja UMKM XYZ di Sleman Menggunakan Metode 6s2022-12-31T03:31:44+07:00Tasya Aufa Nadira[email protected]Rafi Hafizh Siregar[email protected]Atyanti Dyah Prabaswari[email protected]<p>Perusahaan yang sukses adalah perusahaan dengan lingkungan kerja yang mendukung baik itu untuk mesin mapun pekerja yang ada di lingkungan tersebut. Produktivitas akan meningkat jika perusahaan memperhatikan lingkungan kerja tersebut. Dalam ilmu ergonomi perancangan tempat kerja adalah suatu hal yang menjadi faktor mempengaruhi produktivitas tersebut. Metode yang paling terkenal dalam perancangan tempat kerja ini adalah metode 6s yaitu pengembangan dari metode 5s yang memiliki kepanjangan seiri,seiri, seiton, seiso, seiketsu,shitsuke dan safety dalam bahasa jepang, Dalam bahasa Inggris menjadi sort, set in order, shine, standardize, sustain, dan safety. Penelitian ini bertujuan untuk merancang tempat kerja dengan menggunakan metode 6s sehingga dapat meningkatkan produktivitas di perusahaan xyz di daerah sleman, DIY Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahawa UMKM XYZ mendapatkan skor akhir yaitu 1,375, yang termasuk klasifikasi poor yang artinya aktivitas metode 6s kurang dilakukan atau hanya sebagian kecil di UMKM XYZ tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa yang mendapatkan nilai paling terendah yaitu faktor seiketsu dengan karena lingkungan kerja di UMKM XYZ tidak terawat serta teratur yang dapat menyebabkan menurunnya produktivitas pekerjaan.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2453Analisis Waktu Setting Model pada Line Cylinder Head dengan Metode Time Study (Studi Kasus: PTKI)2022-12-31T03:33:49+07:00Much Djunaidi[email protected]Nadiva Nurul Umi[email protected]<p>PT. Kubota Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi mesin diesel dalam berbagai jenis model. Pada saat pergantian model khususnya di line Cylinder Head diperlukan pergantian komponen pendukung seperti jig dan program pada mesin CNC. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penyebab lamanya waktu setting pergantian model sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi waktu di line Cylinder Head. Line ini adalah salah satu line yang memiliki 11 proses pada bagian machining shop PT. Kubota Indonesia. Analisa dari data yang dikumpulkan dengan metode time study kemudian di analisis dengan menghilangkan gerakan yang tidak efektif. Sehingga dapat diketahui waktu efektif untuk melakukan proses setting pergantian model. Lamanya waktu setting pergantian model juga dipengaruhi oleh kecakapan operator dan penempatan bahan pendukung. Berdasar hasil perhitungan didapatkan lamanya waktu setting pergantian model awal selama 3,49 jam. Setelah dilakukan analisis dengan penghilangan gerakan yang tidak efektif didapatkan waktu selama 3,38 jam dan ditemukan beberapa gerakan tidak efektif yang bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan apabila operator bekerja dengan fokus dan diawasi oleh inspector.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2454Strategi Peningkatan Hasil Penjualan Produk Ranjang Bayi di PT. XYZ dengan Metode SWOT2022-12-31T03:36:15+07:00D Darsini[email protected]Bimo Fedyatma Ganangjati[email protected]Rahmatul Ahya[email protected]<p>PT. XYZ adalah perusahaan di bidang furniture untuk kebutuhan anak. Sejak Mei 2018 sampai April 2019 Penjualan untuk produk ranjang bayi mengalami penurunan sebesar 16% perbulan. Oleh karena itu dilakukan analisa untuk menentukan strategi meningkatkan hasil penjualan produk ranjang bayi. Metode yang digunakan adalah SWOT (Strenght, Weakness, Opportunites, Threat). Analisa SWOT dilakukan dengan menganalisa faktor pada ranjang bayi yaitu strength, produk memiliki kualitas yang baik dan aman untuk anak serta memiliki multifungsi dan perusahaan memberikan garansi tukar barang. Sedangkan untuk weakness proses pemesanan lama dan stock barang ready terbatas. Untuk faktor opportunities adalah era digital semakin berkembang sehingga pencarian informasi lebih mudah dan keluarga sadar tentang keamanan anak. Untuk faktor threat banyak kompetitor dan harga lebih terjangkau. Berdasarkan hasil analisa, nilai matriks IFAS sebesar 0,5523 dan matriks EFAS sebesar -0,409 sehingga diketahui penjualan ranjang bayi terletak pada kuadran II dimana PT. XYZ memiliki peluang yang baik namun ancaman dari luar juga banyak. Sehingga dilakukan strategi peningkatan penjualan dengan (1) Melakukan perhitungan yang tepat agar dapat memposisikan diri sebagai produk yang sesuai dengan harga dan kapasitasnya, (2) Mengembangkan produk baru yang memiliki fungsi lebih variatif dan (3) meyakinkan pembeli bahwa ranjang bayi aman digunakan dalam jangka waktu yang lama.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2455Perancangan Mesin Roll Leher Knalpot dengan Menggunakan Metode Reverse Engineering2022-12-31T03:45:00+07:00Bipa Indra Cahyana[email protected]Ratnanto Fitriadi[email protected]Purwo Setiawan[email protected]<p>Proses pengerolan leher knalpot di UKM NRC Racing merupakan proses yang kurang efisien perihal tenaga kerja yang digunakan dan juga hasil/kuantitas produk yang tidak mencapai target per harinya. Proses pengerolan sendiri membutuhkan 2 pekerja pada saat memasuki siang hari dan target kurang terpenuhi. Tujuan penelitian ini untuk merancang mesin roll leher knalpot, mengidentifikasi proses pembengkokkan pipa leher knalpot dan peningkatan hasil produksi sebelum dan sesudah menggunakan alat. Perancangan menggunakan pendekatan metode Reverse Engineering, tahapan dalam proses metode tersebut adalah benchmarking, disassembly alat, perancangan desain baru, serta analisis sebelum dan sesudah menggunakan alat. Alat mesin roll memiliki beberapa komponen tambahan yaitu dinamo listrik dengan kekuatan 1 Hp, gear besar dengan diameter 350 mm, gear kecil dengan diameter 200 mm, diameter poros sebesar 40 mm, pulley pada gear box dengan diameter 200 mm, pulley pada dinamo listrik sebesar 100 mm dengan dimensi total 623x452x620 mm. Waktu proses pengerolan leher knalpot sesudah menggunakan mesin dari yang sebelumnya 2 menit 36 detik menjadi 1 menit 15 detik, sehingga dapat diperkiran bahwa jumlah/kuantitas leher knalpot per hari dapat meningkat dan dengan digantikannya tenaga dari konvensioal/manusia menjadi mesin dapat mengurangi beban fisik kerja atau bahkan bisa menghilangkan beban fisik kerja yang diterima oleh operator berdasarkan kuisioner NBM yang menyebutkan ada keluhan dibagian bahu.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2456Analisis Kelelahan Kerja Akibat Aktifitas Fisik terhadap Kecepatan Reaksi Mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta2022-12-31T03:47:33+07:00Sinta Wulandari[email protected]Anindya Agripina Hadyanawati[email protected]<p>Aktivitas fisik yang terlalu besar dan tidak berbanding lurus dengan kemampuan seseorang secara kumulatif dapat menimbulkan kelelahan kerja. Aktifitas fisik yang dilakukan adalah treadmill selama lima menit dengan kecepatan sedang. Hasil kuesioner SOFI berdasarkan perhitungan yaitu nilai rata-rata pada kurangnya energi pre-test serta post-test adalah 4 dan 4,8, pada aktivitas fisik pre-test serta post-tes adalah 2 dan 2,2, pada ketidaknyamanan fisik pre-test serta post-tes adalah 3,75 dan 3, pada kurangnya motivasi pre-test serta post-tes adalah 4,75 dan 4,5, pada rasa kantuk pre-test serta post-tes adalah 5 dan 4,8. Pada kelelahan tertinggi yaitu pada dimensi kurangnya motivasi pada saat pre-test dengan presentase nilai 4,75. Selanjutnya hasil waktu reaksi dilakukan pengujian berupa perbandingan pre-test dan post-test. Perbandingan signifikansi antara nilai waktu reaksi pre-test dan post-test sebesar 0,142 > 0,05 sehigga diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kelelahan antara sebelum dilakukannya test dan sesudah dilakukannya test. Selain menggunakan uji paired sample t-test dilakukan juga perbandingan rata-rata untuk semua responden. Didapatkan hasil untuk pre-test sebesar 0,42 detik dan post-test sebesar 0,45 detik. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut diketahui bahwa perbedaan antara pre-test dan post-test sangat kecil.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2457Identifikasi Waste pada Lini Produksi 220ml dan 330ml dengan Pendekatan Lean Manufacturing pada Perusahaan XYZ2022-12-31T03:49:13+07:00Natasya Mazida Rahman[email protected]Atyanti Dyah Prabaswari[email protected]Sinta Nofita[email protected]<p>Persaingan dalam dunia industri menjadi semakin ketat dan kuat terutama pada industri manufaktur, dimana perusahaan industri tersebut dituntut untuk lebih kompetitif sehingga mampu bersaing dengan para competitor yang ada saat ini. Di dalam usaha peningkatan produktivitas yang efektif dan efisien, perusahaan harus mengetahui aktivitas yang dapat meningkatkan nilai tambah produk (value added), mengurangi berbagai pemborosan (waste) dan memperpendek lead time. PT XYZ adalah adalah salah satu industri manufaktur yang bergerak di industri minuman yang membutuhkan proses produksi yang panjang. Saat proses produksi berlangsung, tak jarang PT XYZ mengalami beberapa kendala dan masalah yang menghambat proses produksinya. Oleh karena itu, perusahaan perlu menentukan waste utama yang berpengaruh besar dalam keseluruhan proses yang selanjutnya dilakukan upaya perbaikan. Suatu identifikasi yang sistematis dan terus menerus dalam eliminasi waste dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas dan daya saing. Metode lean manufacturing dengan waste assessment model (WAM) merupakan cara yang efektif dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi dan pengoptimalan performansi pada sistem dan proses produksi. Setelah dilakukan perhitungan didapatkan 4 waste prioritas yang harus dilakukan perbaikan agar sistem produksi PT XYZ lebih efisien dan efektif. Beberapa rekomendasi diberikan sesuai dengan waste yang ada.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2458Upaya 6s untuk Meningkatkan Produktivitas pada Pekerja di Penjahit Putra Manunggal2022-12-31T04:08:22+07:00Syafa Thania Prawibowo[email protected]Jihan Shafira[email protected]Retno Dyah Purwaningrum[email protected]<p>Penjahit Putra Manunggal merupakan sebuah penjahit yang berdiri sejak 2016. Perusahaan ini dibangun berdasarkan pengalaman dan pengetahuan pada bagian penjahit khususnya jahit-menjahit. Terdapat permasalahan yang dialami oleh penjahit seperti masih kurang tepat dan efisiennya penggunaan ruang penyimpanan, serta kurang tertatanya penempatan barang yang ada pada ruang kerja penjahit dan penyimpanan barang yang belum dilakukan secara teratur karena belum adanya metode penyimpanan yang diterapkan di dalam ruang kerja penjahit tersebut. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memudahkan proses penyimpanan dalam warehouse yaitu dengan menggunakan metode 5S+Safety. Berdasarkan form 6s hanya mendapatkan hasil 1.625 yang berarti penjahit ini belum menerapkan 6s. jika perusahaan tersebut menerapkan budaya 6s dan menata ulang lingkungan kerja agar dapat meningkatkan produktivitas dari pekerja, selain itu juga membuat ruang pekerja menjadi nyaman merupakan hal yang penting agar pekerja merasa senang dengan lingkungan kerjanya.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2460Analisis Pengaruh Postur Kerja terhadap Efektivitas Kegiatan Kebugaran Deadlift2022-12-31T04:10:24+07:00Umar Muhtadin[email protected]Rafi Khairullah[email protected]Rahma Fariza[email protected]Zakka Ugih Rizqi[email protected]<p>Postur Kerja adalah posisi seorang pekerja atau pelaku kegiatan dalam melakukan suatu kegiatan tertentu. Postur kerja juga merupakan titik penentu dalam menganalisis keefektifan dari suatu pekerjaan. Dalam melakukan kegiatan kebugaran, postur kerja haruslah diperhatikan agar tidak terjadi risiko-risiko yang tidak diinginkan seperti cedera hingga kelumpuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan postur tubuh yang dilakukan oleh 2 orang partisipan yang memiliki pengalaman berbeda untuk melakukan kegiatan kebugaran. Proses pengambilan data dilakukan melalui perekaman video 2 partisipan. Data yang diambil berupa foto dan video serta sudut yang dibentuk oleh tubuh masing-masing partisipan. Setelah itu dianalisis menggunakan software ErgoFellow 2.0. Didapatkan hasil skor dari partisipan profesional sebesar 10, sedangkan untuk partisipan pemula sebesar 7. Hal ini menunjukkan bahwa postur kerja dari profesional memiliki nilai risiko lebih tinggi dibandingkan dengan postur tubuh pemula, namun hal ini juga menunjukkan bahwa postur kerja profesional lebih memungkinkan beban untuk tersalur lebih merata keseluruh bagian tubuh, dibandingkan dengan postur tubuh pemula. Sehingga diketahui bahwa postur kerja profesional lebih efektif untuk melatih tubuh dibandingkan dengan postur pemula, diketahui secara kontras perbedaan posisi dari punggung masing-masing partisipan yang menyebabkan perbedaan signifikan antara kedua postur tubuh.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2461Analisis Beban Kerja Mental Pengemudi Go-Jek Menggunakan Metode NASA TLX2022-12-31T04:12:28+07:00Nuzila Putri Al-Bana[email protected]Muhammad Ragil Suryoputro[email protected]Nadhita Az-Zahrah[email protected]Jihan Afifah[email protected]<p>Kemacetan di Indonesia menimbulkan beberapa kerugian bagi para pengemudi, salah satu dinataranya adalah kerugian psikologis. Untuk menangani permasalahan kemacetan ini timbul berbagai alternatif, yang salah satu diantaranya adalah timbulnya platform penyedia jasa berkendara online GO-JEK. Dalam hal ini pengendara akan merasakan kenyamanan dan kemudahan dalam bertransportasi karena tidak akan mengalami kemacetan secara langsung. Namun, pengemudi GO-JEK justru akan merasakan langsung dampak negatif dari kemacetan itu. Tingginya permintaan dapat menimbulkan dampak fisik maupun mental pada pengemudi GO-JEK. Tingkat beban kerja mental yang tinggi dapat menyebabkan munculnya perasaan lelah, letih, lesu dan berkurangnya kewaspadaan. Untuk mengetahui tingkat beban kerja mental pada pengemudi GO-JEK dilakukannya pengukuran dengan metode NASA TLX (National Aeronautics and Space Administration Task Load Index). Pada metode ini terdapat 6 indikator yang dinilai yaitu Mental demand, Physical demand, Temporal demand, Performance, Effort, dan Frustation level. Dari 30 pengemudi GO-JEK, diketahui 21 diantaranya memiliki skor tingkat beban kerja mental yang masuk dalam klasifikasi tinggi. Berdasarkan skor yang diproleh, diketahui bahwa indikator yang paling mempengaruhi besarnya beban kerja mental dari pengemudi GO-JEK adalah indikator effort yaitu sebesar 29,808%. Dari data tersebut juga diketahui bahwa korelasi antara indikator dengan skor beban kerja mental diketahui memiliki tingat korelasi sebesar 0,811. Nilai ini menunjukkan bahwa hubungan antara indikator erat.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2462Analisis Lingkungan Tempat Kerja dalam Peningkatan Produktivitas pada UMKM Konveksi XYZ dengan Menggunakan Metode 6s2022-12-31T04:14:40+07:00Ilham Frandinata Maizir[email protected]Putrama Aulia Al-Khairi[email protected]Amarria Dila Sari[email protected]<p>Produktivitas penting dalam suatu badan usaha. UMKM menurut UU 20 Tahun 2008 adalah usaha perdagangan yang dikelola oleh perorangan atau badan usaha yang dalam hal ini termasuk sebagai kriteria usaha dalam lingkup kecil atau mikro. Skala badan usaha yang kecil menyebabkan Produktivitas pekerja kurang diperhatikan. UMKM Konveksi XYZ bergerak dalam bidang industri pakaian. UMKM ini termasuk badan usaha yang memiliki masalah terkait produktivitas. Selain dari keluhan yang datang dari pemilik, masalah produktivitas juga diketahui berdasarkan pengamatan lansung dimana diketahui tata letak yang tidak beraturan yang menghambat proses penjahitan. Untuk menanggapi hal tersebut, dilakukan identifikasi serta penilaian 6S untuk melihat apakah budaya 6S sudah diterapkan atau tidak. Berdasarkan hasil penilaian lembar 6S didapat hasil 1,218 yang menyatakan budaya 6S tidak diterapkan pada UMKM Konveksi XYZ. Berdasarkan hasil identifikasi 6S, dilakukan perbaikan pada indikator seiri dan seiton menghasilkan peningkatan efisiensi waktu proses penjahitan model pakaian sebesar 15,31%.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2463Analisis Beban Kerja dengan Metode Full Time Equivalent (FTE) untuk Menentukan Kebutuhan Operator Proses Pengemasan Kosmetik PT. XYZ2022-12-31T04:16:40+07:00Widyalika Candra Dewi[email protected]Ahmad Kholid Al-Ghofari[email protected]<p>Pemenuhan target produksi kosmetik di PT. XYZ dalam jumlah yang banyak setiap harinya menyebabkan operator melakukan pekerjaan rangkap sehingga mengakibatkan peningkatan beban kerja dan terjadi ketidaksesuaian antara beban kerja dengan jumlah pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban kerja operator pengemasan pada unit produksi kosmetik selama 8 jam dengan metode Full Time Equivalent (FTE). Hasil nilai FTE tersebut akan dikonversikan ke dalam jumlah kebutuhan operator pengemasan di unit produksi kosmetik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beban kerja yang diterima operator pengemasan termasuk ke dalam kategori overload berdasarkan perhitungan menggunakan metode Full Time Equivalent (FTE) adalah operator stiker kontainer dengan nilai FTE 4,290, operator bintang kontainer dengan nilai FTE 1,434 untuk operator wanita dan 1,654 untuk operator pria, dan operator brongsong kontainer dengan nilai FTE 5,441. Berdasarkan nilai FTE maka operator stiker kontainer membutuhkan 5 orang, operator bintang kontainer membutuhkan 2 orang, dan operator brongsong membutuhkan 6 orang.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2464“Recycle Green” Inovasi Tempat Sampah Pintar Pengurai Sampah Plastik Menjadi Energi Listrik2022-12-31T04:18:32+07:00Refrian Husni Syihabuddin[email protected]Hariyo Ibrahim Malik[email protected]Wahyudi Surya[email protected]Rizki Maharani Aqilah[email protected]<p>Plastik merupakan produk yang dibuat melalui proses kimia, penggunaan plastik pada dasarnya untuk memberikan kepraktisan dan kemudahan serta menguraingi penggunaan kertas sebagai kantong penyimpanan, akan tetapi dibalik kepraktisannya plastik memberikan dampak buruk terhadap lingkungan, kandungan bahan anorganik pada plastik yang terdiri dari bahan-bahan kimia membuat plastik susah di urai. Dengan kondisi jumalah sampah plastik yang sudah banyak mencemari lingkungan tentu perlu di lakukan sebuah gerakan berupa inovasi atau melakukan sebuah rekayasa untuk mengatasi jumlah plastik yang terus bertambah tiap tahunnya, untuk itu peneliti mencoba untuk melakukan sebuah pengembangan pada produk tempat sampah yang dimana tempat sampah yang akan di kembabangkan akan mengubah limbah plastik ataupun sampah menjadi tenaga listrik, Pada prinsip ini kami mencoba mefanfatkan energi kinetik yang di hasilkan dari perputaran dari asap cerobong yang kemudian di hubungkan dengan generator sehingga dapat menghasilkan tenaga listrik.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2465Analisa Lean Manufacturing untuk Mengurangi Waste (Studi Kasus: Toko Roti XYZ)2022-12-31T04:20:23+07:00Wresni Anggraini[email protected]Audra Delsi Syafira[email protected]Melfa Yola[email protected]H Harpito[email protected]<p>Toko Roti XYZ merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang produksi roti yang sudah memiliki 40 cabang di seluruh indonesia. Diketahui bahwa di dalam proses produksi roti ini masih sering mengalami hambatan ataupun aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan nilai tambahan untuk perusahaan. Dalam satu tahun terakhir perusahaan ini mengalami naik turun nya proses produksi akibat banyaknya permintaan konsumen sehingga rata-rata setiap bulannya sering terjadinya waste. Oleh sebab itu dilakukan identifikasi waste agar dapat diminimalisir terjadinya waste tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan meminimalisir waste di toko roti ini. Adapun metode yang digunakan adalah VSM yang merupakan suatu kegiatan yang memudahkan proses implementasi lean dengan cara membantu mengidentifikasi tahapan-tahapan value added di suatu aliran proses (value stream), dan mengeliminasi tahapan-tahapan non-value added. Sehingga Hasil penelitian dari analisis current state value stream mapping sebelum melakukan perbaikan berupa meminimalisir hal-hal yang tidak memberikan nilai tambah pada proses pembuatan roti mendapatkan nilai process cycle eficiency sebesar 33,03%, sedangkan pada analisis expected future state value stream mapping dilakukan upaya meminimasi waste dan meningkatkan nilai value added activity dengan mendapatkan nilai process cycle eficiency sebesar 92,98%.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2467Pengukuran Efektivitas Mesin Melter-2 Berbasis Overall Equipment Effectiveness (OEE) di Perhutani Pine Chemical Industry (PPCI) Pemalang2022-12-31T04:23:07+07:00Arinda Soraya Putri[email protected]Prasetiyo Leksono Nur Widodo[email protected]Ahmad Kholid Alghofari[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besarnya nilai efektivitas aset mesin yang beroperasi di Perhutani Pine Chemical Industry (PPCI) dengan memilih salah satu sampel mesin yang memiliki frekuensi kerusakan terbesar. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang mana merupakan metode yang bertujuan untuk mengukur besarnya efektivitas mesin, kemudian dilanjutkan dengan analisis Six Big Losses, dan cause and effect diagram untuk melihat akar permasalahan sehingga dapat diberikan usulan perbaikan. Mesin melter-2 merupakan salah satu mesin utama yang banyak mengalami kerusakan di Pabrik Gondorukem dan Terpentin. Berdasarkan perhitungan nilai OEE diperoleh kesimpulan bahwa efektivitas mesin melter-2 belum memenuhi standar Japan Institute of Plant Maintenance (JIPM), dengan faktor losses terbesar disebabkan oleh faktor idling/minor stoppages dan reduced speed sehingga diperlukan usulan perbaikan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai OEE terutama pada indikator performance.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2468Pengembangan Desain Produk Trolley Menggunakan Metode Kano2022-12-31T04:25:03+07:00Moh. Zyahri[email protected]Hari Purnomo[email protected]<p>Trolley adalah alat yang digunakan memindahkan barang untuk meringankan beban bagi pembawa barang. Pada umumnya pemindahan material secara manual menggunakan trolley yang terbatas pada permukaan yang datar. Penelitian ini merupakan upaya pengembangan trolley yang ada sehingga kebutuhan pengguna trolley tidak hanya untuk membawa barang pada bidang datar tetapi dapat naik-turun tangga, memiliki rem dan memiliki fungsi tambahan sebagai tangga. Metode yang digunakan perancangan trolley adalah metode Kano. Hasil penelitian pengembangan desain trolley menggunakan model Kano terdapat sepuluh atribut bersumber dari voice of customer yaitu tiga atribut yang termasuk kategori attractive (dapat dijadikan tangga, dapat naik turun tangga dan memiliki rem), tiga atribut one dimensional (tahan lama, kuat dan ergonomis) dan empat atribut indifferent (sederhana, kesesuaian warna, aman dipakai dan mudah dipakai). Perancangan desain trolley yang ada dikembangkan berdasarkan pada atribut attractive dan one dimensional. Berdasarkan validasi perbedaan antara produk yang sebelumnya dan setelah dikembangkan menunjukkan bahwa atribut dapat naik-turun tangga, memiliki rem dan dapat dijadikan tangga merupakan atribut yang perlu dipenuhi agar memuaskan kebutuhan pengguna. Hasil validasi pengembangan produk trolley mampu memenuhi kebutuhan pengguna (pekerja) dengan nilai signifikansi > 0,05.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2469Optimasi Rute Distribusi Beras Bantuan Pangan Non Tunai di Perum Bulog Gudang Bantul2022-12-31T04:26:44+07:00Cahyono Sigit Pramudyo[email protected]Siti Dinar Rezki Ramadhani[email protected]<p>Kegiatan pengiriman sangat penting bagi perusahaan untuk menghantarkan suatu produk kepada konsumennya yang tersebar di berbagai daerah. Pemilihan metode penentuan rute secara tepat harus dilakukan oleh perusahaan dengan benar-benar optimal untuk meminimasi biaya distribusi. Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) adalah sebuah lembaga pangan di Indonesia yang mengurusi tata niaga beras. Pada pendistribusian berasBantuan Pangan Non Tunai (BPNT) daerah Bantul belum memiliki rute distribusi yang ditetapkan oleh perusahaan, sehingga rute tidak tetap akan mempengaruhi jarak tempuh dan pengeluaran biaya distribusi berlebih. Tujuan penilitian ini adalah membandingkan rute pendistribusian beras dari gudang ke Rumah Pangan Kita (RPK) wilayah pengiriman di Daerah Bantul untuk meminimasi biaya. Penyelesaian permasalahan menggunakan metode saving matrix (Nearest neighbor, Nearest insert, Farthest Insert) dan algoritma sweep (Nearest neighbor) yang merupakan metode heuristic, metode ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam transportasi penentuaan rute, dan dapat mengurangi biaya distribusi. Berdasarkan penelitian diperoleh perbandingan jarak antar metode dimana saving matrix nearest neighbor dengan jarak 370.9 km, saving matrix nearest insert 408.9 km, saving matrix farthest Insert 591 km dan sweep 441.8 km. sedangkan perbandingan biaya yang diperoleh ialah saving matrix nearest neighbor dengan biaya Rp. 7,122,503, saving matrix nearest insert Rp. 7,178,417, saving matrix farthest Insert Rp. 7,446,364 dan sweep Rp. 7,257,429. Metode yang diusulkan untuk perusahaan ialah metode saving matrix Nearest Neigbor dengan penghematan jarak sebesar 43% dan penghematan biaya sebesar 9.4 % dari rute awal.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2471Investigasi Sifat Fisik dan Mekanik Sambungan Las Logam Tak Sejenis antara Baja Tahan Karat AISI 316 dengan Baja Paduan AISI 4340 Menggunakan Rotary Friction Welding2022-12-31T04:29:01+07:00H Haikal[email protected]Bambang Margono[email protected]Ahmad Alfayed[email protected]Rahmad Faisal Rananto[email protected]<p>Pengelasan gesek merupakan salah satu metode penyambungan material yang disebabkan gesekan antara dua meterial yang memanfatkan panas gesekan antara kedua material yang sama maupun berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi pengaruh tekanan dan waktu pengelasan terhadap sifat fisik dan mekanik sambungan friction welding logam tak sejenis AISI 316 dan AISI 4340. Variasi tekanan gesek yang digunakan 50 kg/cm², 70 kg/cm² dan 90 kg/cm², sedangkan variasi waktu yang digunakan adalah 35 detik, 50 detik, dan 65 detik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai optimal kekuatan tarik yang dihasilkan terdapat pada variasi 70 kg/cm² dengan waktu 35 detik dengan rata-rata nilai sebesar 571.26 N/mm2. Semakin besar variasi tekanan gesek yang diberikan dengan variasi waktu gesek konstan nilai kekerasan nya semakin menurun. Terbukti bahwa nilai kekerasan pada variasi tekanan gesek tertinggi 90 kg/cm2 waktu 65 detik sebesar 486 HVN dan variasi tekanan gesek terendah 50 kg/cm2 dengan waktu gesek 65 detik sebesar 614.4 HVN. Daerah HAZ terjadi transformasi fasa yang mengakibatkan ukuran butiran berbeda dengan daerah logam induk.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2472Analisa Risiko Kegagalan terhadap Downtime pada Line Crank Case Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis2022-12-31T04:31:51+07:00Hafidh Munawir[email protected]Restiana Mifta Ulfa[email protected]Much Djunaidi[email protected]<p>PT. Kubota Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi mesin diesel dalam berbagai jenis model. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah permasalahan frekuensi downtime yang tinggi pada mesin produksi terutama pada line crank case. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab kegagalan pada komponen kritis dan memberikan rekomendasi perbaikan. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah Failure Mode effect analysiS (FMEA) dan Fishbone Diagram. Berdasarkan penelitian terdapat 20 jenis kegagalan dengan nilai RPN tertinggi adalah Ls Shutter dan fungsional APC abnormal. Berdasarkan Fishbone Diagram penyebab trouble adalah gram, kemampuan operator, dan perawatan mesin. Usulan perbaikan untuk mengatisipasi kerusakan adalah pembersihan mesin setelah produksi, pengecekan dan perawatan berkala, dan perbaikan WSC.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2473Trainer Kit Material Handling Crane sebagai Model Pembelajaran Otomasi Industri2022-12-31T04:33:35+07:00Ratnanto Fitriadi[email protected]Wahyu Dwi Nugroho[email protected]Arif Reza Basirun[email protected]<p>Teknologi sistem kontrol telah berkembang sangat pesat dimana metode konvensional berganti ke arah otomasi terutama pada suatu proses perpindahan material yang berulang-ulang. Crane adalah salah satu material handling yang sering digunakan pada aktivitas perpindahan material baik dalam skala industri maupun non industri. Dengan pendekatan Rapid Prototyping untuk membentuk sebuah produk dengan cara yang cepat dengan integrasi antara system CAD (Computer Aided Design) dan mesin dengan system Rapid Prototyping (3D Printer). Hasil penelitian ini adalah alat trainer material handling crane yang berfungsi sebagai model pembelajaran Otomasi Industri. Material handling crane dengan sistem gerak menggunakan motor stepper dan motor servo, serta sistem kontrol diatur oleh Arduino mega. Trainer kits ini dinyatakan layak untuk pembelajaran setelah memenuhi kriteria di pengujian dan sesuai dengan tingkat ketelitian yang diharapkan, selanjutnya modul pembelajaran dengan skenario sekuensial loading dan unloading box menjadi pelengkapnya.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2474Studi Komparatif Metode Simulasi dan Bill of Labor (BOLA) pada Analisis Kapasitas Produksi Berbasis Rough Cut Capacity Planning2022-12-31T04:40:49+07:00Zakka Ugih Rizqi[email protected]<p>Master Production Schedule (MPS) merupakan salah satu tahapan dalam perencanaan produksi untuk memperkirakan jumlah produk yang harus diproduksi pada periode tertentu dalam bentuk produk individual. Realitanya, target MPS tidak selalu dapat dipenuhi perusahaan mengingat kapasitas produksi yang terbatas sehingga diperlukan metode untuk memvalidasi MPS yaitu dengan Rough Cut Capacity Planning (RCCP). Saat ini banyak metode yang digunakan dalam RCCP salah satunya adalah Bill of Labor (BOLA). Akan tetapi, metode tersebut mengasumsikan sistem bekerja dalam keadaan konstan. Padahal, secara alamiah sistem produksi bersifat probabilistik. Dalam konteks RCCP, belum ada penelitian sebelumnya yang menggunakan metode simulasi. Maka, tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan metode simulasi diskrit menggunakan Flexsim 19 dalam analisis RCCP yang kemudian dibandingkan dengan metode BOLA untuk melihat perbedaan sekaligus mengetahui metode yang lebih akurat. Studi komparatif dilakukan secara objektif melalui pendekatan statistika. Studi kasus juga diberikan pada perusahaan yang menerapkan kebijakan overtime. Hasil uji Independent T-Test dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa kedua metode tidak berbeda secara signifikan. Akan tetapi, metode simulasi memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan metode BOLA karena tidak hanya memperhitungkan waktu proses yang probabilistik saja, melainkan juga memperhitungkan waktu perpindahan barang antar stasiun kerja.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2475Settled, “Smart Suitcase with Automatic System and Space Saving Concept” sebagai Penunjang Mobilitas dan Fleksibilitas Traveller2022-12-31T04:42:21+07:00Sulton Nur Hakim[email protected]Thoriq Thaliburroshad[email protected]Andika Julianto Putra[email protected]<p>Pada era modern seperti sekarang ini, mobilitas dan fleksibilitas dalam kaitannya dengan peralatan digunakan manusia ketika travelling menjadi sangat vital peranannya. Terlebih lagi, mengingat semakin berkurangnya jumlah ruang (space) yang tersedia serta bertambahnya populasi manusia mengakibatkan perancangan suatu alat atau benda yang terlalu memakan ruang menjadi tidak efektif. Peralatan yang digunakan hendaknya mampu mengakomodasi kebutuhan dan keinginan penggunanya secara efisien. Oleh karena itu, diperlukan perancangan produk yang multifungsi dengan konsep space saving yang tetap nyaman digunakan menjadi sangat penting. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka tim kami mengusulkan perancangan produk SETTLED “Smart Suitcase with Automatic System and Space Saving Concept”. merupakan produk 3 in 1 berupa koper, meja dan ransel yang dirancang dengan melibatkan automatic system. Produk ini dilengkapi dengan fingerprint-lock untuk keamanannya, serta microcontroller Arduino dan Aktuator yang membuatnya dapat dioperasikan secara otomatis. Terdapat juga fitur penunjang berupa self-battery charge yang memungkinkan pengguna untuk mengisi baterai gadget. Dengan melihat berbagai persoalan yang berkaitan dengan mobilitas dan fleksibilitas traveller, SETTLED yang dirancang dengan melakukan re-design pada meja lipat, koper, dan ransel menjadi sebuah kesatuan produk dengan konsep multifungsi dan space saving yang diharapkan mampu menjadi solusi permasalahan traveller.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2476Perancangan Tata Letak Fasilitas pada UKM A3 Aluminium Yogyakarta Menggunakan Software Flexsim 6.02022-12-31T04:44:39+07:00Magister Alfatah Kalijaga[email protected]Rizky Restiana[email protected]Najib Fadhlurrohman[email protected]<p>Cara untuk meningkatkan produktivitas produksi dengan perbaukan susunan mesin-mesin produksi atau tata letak fasilitas. Tata letak merupakan suatu proses perancangan dan pengaturan tata letak fasilitas fisik seperti mesin atau peralatan, lahan, bangunan, dan ruang untuk mengoptimalkan keterkaiatan antara pekerja, aliran bahan, aliran informasi, dan metode yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan secara efisien, ekonomis, dan aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi serta merancang layout UKM A3 Alumunium yang dapat menimalkan ongkos material handling. Ditemukan bahwa tata letak lokasi polishing belum baik sehingga pekerja merasa kesulitan dalam pengantaran barang yang harus berbolak-balik dengan jarak yang jauh. Hal tersebut mengakibatkan ongkos material handling (OMH) yang besar dan waktu pengantaran yang lama yang dapat menghambat proses produksi dan output. Oleh karena itu, diperlukan perancangan tata letak ulang dengan membuat layout usulan yaitu berupa Activity Relationship Chart (ARC) dan Activity Relationship Diagram (ARD). Setelah itu, perubahan layout berdasarkan ARC maupun ARD diterapkan pada layout simulasi software flexsim 6.0. Setelah disimulasikan ditemukan dua alternatif usulan tata letak, alternatif 1 menghasilkan penurunan OMH sebesar 10,87% yaitu dari $37.012,46 menjadi $32.985,74 dan hasil output yang didapatkan sama dengan model awal yaitu 330 unit, sedangkan alternatif 2 menghasilkan peningkatan output dari 330 menjadi 390 unit.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2477Analisis Pengendalian Kualitas Ukuran Partikel Broiler 1 dengan Metode SPC (Statistical Processing Control)2022-12-31T05:31:58+07:00Rengganis Ernia Wulansari[email protected]Aulliyah Fitri Khasanah[email protected]Much Djunaidi[email protected]<p>PT. XYZ adalah perusahaan yang memproduksi pakan ayam. Parameter yang dipertimbangkan yaitu ukuran partikel dari pakan yang akan mempengaruhi apakah produk tersebut layak atau tidak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis penyimpangan, menganalisis capabilty proses produksi, analisis proporsi penyimpangan, identifikasi faktor penyebab penyimpangan dan melakukan perbaikan. Manfaat dari penelitian ini adalah meningkatkan stabilitas proses sehingga kualitas produk sesuai standar. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Objek dari penelitian ini adalah produk pakan ayam broiler 1 berbentuk crumble. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah Statistical Processing Control (SPC) untuk memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengelola dan memperbaiki produk dan proses dengan metode statistik. Dari pengolahan data didapatkan index process capability pada mesh no.8 sebesar 0,55 dan pan sebesar 0,53 artinya proses pembuatan produk tersebut masih belum sesuai spesifikasi atau belum capable, proporsi penyimpangan pada mesh no.8 sebesar 14,23% dan pan sebesar 8,08%, penyimpangan mesh no.8 lebih dominan sehingga dilakukan analisis faktor yang berpengaruh yaitu manusia, lingkungan, material, mesin dan metode. Rekomendasi yang diusulkan yaitu meningkatkan proses pengawasan terhadap petugas, melakukan evaluasi tentang kenyamanan pada saat bekerja, melakukan perawatan mesin secara berkala dan menetapkan standarisasi yang jelas.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2478Sistem Produksi Flowshop pada Rumah Kreasi Yogyakarta Menggunakan Software Flexsim 6.02022-12-31T05:34:19+07:00Andika Akhmad Maulana[email protected]Ahmad Rizqy[email protected]Reza Thuroni[email protected]<p>Wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan (Kasmir, 2006). Sebuah kegiatan produksi, penjadwalan merupakan salah satu masalah yang sangat penting. Tujuan dari penjadwalan adalah mengoptimasi penggunaan sumber daya sehingga tujuan produksi dapat tercapai. (Narasimhan, 1985). Rumah kreasi adalah salah satu perusahaan konveksi yang ada di DI Yogyakarta yang menggunakan alur produksi Flowshop karena produksinya make-to-order dan make-to-stock. Aliran produksi flowshop adalah proses konversi dimana unit-unit output secara berturut-turut melalui urutan operasi yang sama pada mesin-mesin khusus, biasanya ditempatkan sepanjang suatu lintasan produksi. FlexSim adalah perangkat lunak yang tepat dan mudah dioperasikan untuk simulasi. Menambah mesin penjahitan adalah alternatif yang dilakukan untuk menambah jumlah output pada Rumah Kreasi.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2479Analisis Pengendalian Kualitas Produk Celana di PT. Alpina Menggunakan Peta Kendali dan FMEA2022-12-31T05:36:24+07:00Siti Fatimah Zahari[email protected]Ahmad Chirzun[email protected]Ahmad Chirzun[email protected]<p>Pengendalian kualitas merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan dan apabila terjadi penyimpangan, maka penyimpangan tersebut dapat dikoreksi, sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai. PT. Alpina merupakan sebuah merk perlengkapan dan pakaian outdoor di Kawasan cisitu dago bandung. Akan tetapi, terkadang terdapat kendala yang tidak diinginkan oleh perusahan saat proses produksi berlangsung, seperti produk yang cacat atau reject diakibatkan oleh beberapa faktor yang dapat terjadi. Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat meminimasi produk celana yang cacat, maka dilakukan analisa dengan menggunakan peta kendali, menggunakan diagram pareto, Fishbone Diagram dan Failure Mode Effect and Analysis untuk dapat mengidentifikasi risiko kegagalan dalam pembuatan celana. Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data didapatkan bahwa tidak ada proporsi cacat yang keluar dari batas UCL maupun LCL, jenis cacat yang mempengaruhi banyaknya cacat pada produk celana di PT. Alpina adalah benang terbuka, resleting macet dan noda. Penyebab masalah yang menjadi produk cacat celana pada jenis celana panjang cargo karena faktor man. Risiko kegagalan dalam proses pembuatan produk celana sehingga mengakibatkan produk cacat, yaitu pada kategori man dengan nilai RPN terbesar yaitu 180 dan rekomendasi yang diberikan ialah menambah operator baru yang trampil.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2480Minimalisasi Ongkos Material Handling (OMH) dengan Pendekatan Simulasi (Studi Kasus Rumah Produksi Maketees)2022-12-31T05:39:20+07:00Rafi Khairullah[email protected]Zakka Ugih Rizqi[email protected]Rahma Farizza[email protected]Umar Muhtadin[email protected]<p>Lantai produksi yang tidak teratur dapat membuat ongkos perpindahan barang menjadi lebih tinggi. Penelitian kali ini dilakukan di rumah produksi pakaian maketees yang berlokasi Bondosari, Hargobinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarata. Rumah produksi maketees memiliki lantai produksi yang cenderung menyebabkan ongkos material handling yang cukup tinggi. Ongkos material handling yang cukup tinggi ini tentunya akan menyebabkan kenaikan biaya dalam lantai produksi maketees. Dalam upaya mengurangi OMH tersebut, maka dilakukan simulasi menggunakan software simulasi Flexsim 6.0. simulasi sendiri adalah metode yang digunakan untuk memecahkan persoalan dalam kehidupan nyata yang kompleks dan penuh ketidakpastian yang lebih ditekankan dengan pemakaian komputer. Dengan software tersebut, didapat OMH awal lantai serta OMH akhir setelah layout diubah. Dengan menggunakan pengujian statistik paired sample t-test, diketahui bahwa terdapat perbedaan OMH antara layout awal dan layout baru.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2481Pemodelan dan Simulasi Industri untuk Meminimalkan Waktu Produksi di UKM Maketees2022-12-31T05:42:01+07:00Fariza Halidatsani Azhra[email protected]Hanif Awandani[email protected]<p>UKM Maketees Konveksi adalah salah satu perusahaan yang menggunakan alur produksi jobshop dengan sistem produksi make-to-order. Job shop mengorganisasikan peralatan dan tenaga kerja ke dalam pusat-pusat kerja berdasarkan jenis pekerjaannya. Masalah yang dihadapi oleh UKM Maketees Konveksi adalah diantaranya menerima orderan dalam jumlah banyak tetapi kadang estimasi waktu yang dibutuhkan tidak sesuai dengan realita yang ada. Penlitian ini bertujuan untuk mensimulasikan sistem produksi supaya dapat dilakukan analisis permasalahan dan pengambilan solusi terbaik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemodelan dan simulasi dengan menggunakan software flexsim 6.0. Setelah dimodelkan maka dapat diketahui bahwa masalah yang signifikan terdapat pada mesin setrika yang terlalu lama dan mesin jahit yang memakan waktu terlalu lama. Setelah dilakukan eksperimen didapatkan alternatif 1 dan alternatif 2, kemudian masing-masing alternatif dibandingkan maka dapat dipilih alternatif 2 sebagai alternatif yang cukup menguntungkan karena tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk membeli setrika dibanding mesin jahit sekaligus operatornya.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2482Analisa faktor - Faktor Penyebab Defect pada Produk Jaket J-Jill dengan Metode Six Sigma di PT. Citra Abadi Sejati2022-12-31T05:43:40+07:00Muhammad Gebril Putra[email protected]Budi Aribowo[email protected]<p>Pengendalian kualitas merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk meminimalisasi produk yang cacat. menganalisis cacat produk dengan menggunakan metode six sigma, dengan merumuskan Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC) yang terjadi. Penelitian berfokus pada departemen quality control di factory 1 atau line INA stasiun kerja sewing dengan mengidentifikasi defect. Penelitian defect hanya berfokus pada produk Jaket Jenis J-Jill. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan faktor-faktor masalah yang terjadi pada Jaket Jenis J-Jill menjadi cacat (defect) pada stasiun kerja sewing dan menentukan tingkatan nilai sigma pada stasiun kerja Sewing di PT. Citra Abadi Sejati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya cacat produksi di stasiun kerja sewin dan penyebab terbesar adalah broken stitch, serta nilai sgima yang didapatkan adalah 4 yang artinya perusahaan tersebut benar-benar telah melakukan kontrol kualitas yang cukup baik dalam stasiun kerja sewing. Berdasarkan penelitian ini, rekomendasi yang dapat diberikan terdapat dalam tahap improve, berupa tabel usulan perbaikan dengan berdasarkan fishbone diagram. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu input bagi perusahaan dalam penerapan pengendalian kualitas dan dapat menghasilkan produk yang berkualitas sesuai spesifikasi.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2483Model Pengembangan Pelatihan Kewirausahaan Berbasiskan Karakteristik Mahasiswa Melalui Projek Based Learning pada Mahasiswa Universitas Duta Bangsa Surakarta2022-12-31T05:46:06+07:00Indra Hastuti[email protected]Indah Wahyu Utami[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model pengembangan pelatihan kewirausahaan melalui pendekatan Project Based Learning berbasis masalah bisnis yang kontektual, mengaplikasikan usaha yang direncanakan secara nyata Model ini diharapkan menjadi wujud community based education (menumbuhkan partisipasi aktif mahasiswa dalam pendidikan dan pelatihan) yang mampu membentuk wirausahawan baru untuk memperoleh keuntungan , menciptakan lapangan kerja mengurangi pengangguran dan angka kemiskinan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan strategi penelitian observasi simulasi. Adapun observasi dilakukan terhadap kelompok usaha , dimana tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang mahasiswa Universitas Duta Bangsa di semester ganjil tahun akademik 2019/2020 yang mengambil mata kuliah kewirausahaan . Hasil penelitian didapatkan pemetaan kewirausahaan mahasiswa dan mendapatkan model pengembangan pelatihan kewirausahaan . Dari hasil pemetaan kewirausahaan mahasiswa dapat merencanakan usaha sesuai minat dan keahlian yang di miliki dan melalui model pengembangan pelatihan mahasiswa diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dalam rencana usaha terkait leadership, keberanian dalam mengambil resiko , ketekunan untuk fokus dalam melakukan pekerjaan , tingkat kedisiplinan sehingga mahasiswa dapat berhasil membangun usaha bisnis baru.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2484Pemilihan Lokasi Cabang UKM Kerajinan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan Software Superdecisions2022-12-31T05:52:17+07:00Karina Intan Indradewi[email protected]Vitria Celynency[email protected]<p>Pengambilan keputusan yang benar merupakan faktor utama dalam perkembangan bisnis di UKM yang apabila salah langkah akan membuat kesalahan yang sangat fatal. Seperti halnya keputusan menentukan lokasi dalam membuka cabang baru diperlukan pertimbangan yang baik agar usaha terus berkembang pesat dan tidak menimbulkan kerugian. Lokasi atau tempat usaha merupakan salah satu unsur dalam bauran pemasaran yang memegang peranan penting dalam menjalankan kelangsungan usaha. Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan lokasi cabang baru yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan software SuperDecisions. Terdapat tiga lokasi yang menjadi alternatif untuk menentukan cabang baru yaitu kota Solo, kota Jakarta dan Bali. Faktor penunjang yang terdapat dalam daerah tersebut kemudian diolah sehingga ditemukan keputusan terbaik. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Analytical Hierarchy Process dapat digunakan dengan software Superdecisions untuk pengambilan keputusan pemilihan lokasi. Kriteria yang digunakan sebanyak 7 kriteria dimana 5 kriteria memiliki 3 subkriteria. Berdasarkan hasil sintesis dengan nilai ideals terbesar yaitu Kota Solo dengan nilai 1. Hal ini dapat membantu expert untuk memilih lokasi yang tepat untuk membuat cabang UKM Kerajinan Tanduk yang memiliki multicriteria.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2485Analisis Penentuan Strategi Pemasaran Produk Menggunakan Metode Analytical Network Process (ANP) pada Sentra Kerajinan Gerabah UMKM Satria Multi Flora2022-12-31T05:54:16+07:00Palmy Rawinda Meliala[email protected]Arbian Abdillah[email protected]Asri Nabila[email protected]<p>Satria Multi Flora merupakan sebuah usaha kecil menengah (UKM) yang bergerak pada bidang kerajinan seperti pot bunga, vas bunga dan barang kerajinan lainnya. Pada saat ini, Satria Multi Flora mengalami permasalahan yaitu untuk meningkatkan penjualan dari produk ataupun gerabah yang dihasilkan oleh Satria Multi Flora, dibutuhkan strategi pemasaran yang lebih baik daripada strategi yang digunakan saat ini. Untuk mendukung tujuan atupun Goals tersebut ditentukanlah beberapa kriteria yaitu managerial capabilities, customer linking capabilities, market motivation capabilities, human resources assets, reputation assets dan competition. Untuk strategi pemasaran yang ingin digunakan oleh Satria Multi Flora adalah dengan cara menentukan alternatif solusi yang dikira memungkinkan dan kemudian dibandingkan serta ditentukan pengaruh antar kriteria ataupun antar alternative-alternatif yang ada serta dianalisis keputusan yang terbaik dengan menggunakan Analytical Network Process (ANP). Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode ANP dengan Super Decision Software, pengambilan keputusan yang tepat dan terbaik dalam hal pemilihan strategi pemasaran yang menguntungkan untuk Satria Multi Flora adalah stability dengan nilai perhitungan bobot ideals tertinggi yaitu sebesar 1. Hasil ini dapat digunakan sebagai alternatif terbaik karena memenuhi kriteria dan sub kriteria diatas yaitu managerial capabilities, customer linking capabilities, market motivation capabilities, human resources assets, reputation assets dan competition.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2486Peran Efikasi Diri dan Motivasi Pelatihan Karyawan terhadap Motivasi Transfer Pelatihan2022-12-31T05:56:17+07:00Ira Setyaningsih[email protected]Ikhwan Darusalam[email protected]<p>Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan produktif merupakan salah satu kunci keberhasilan organisasi. SDM perlu ditingkatkan kompetensi dan kemampuannya agar produktivitas organisasi meningkat. Salah satu upaya adalah dengan pelatihan. Berbagai faktor menjadi penetu keberhasilan pelatihan. Riset ini bertujuan mengetahui pengaruh self efficacy dan mediasi dari motivasi pra pelatihan terhadap motivasi transfer pasca pelatihan. Penelitian ini dilakukan pada karyawan operator pabrik sepatu yang memperoleh pelatihan soft skill untuk menunjang pekerjaannya. Hasil olah data dengan PLS SEM diperoleh bahwa self efficacy memiliki pengaruh pada motivasi transfer pelatihan karyawan secara langsung, dan motivasi pelatihan menjadi variabel mediasi antara self efficacy dan motivasi transfer.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2488Komposit Sandwich Berpenguat Hybrid Serat Rami dan Bambu Pada Skin dan Berpenguat Serbuk Tempurung Kelapa dan Kayu Sengon Laut pada Core Menggunakan Matrik Polyester2022-12-31T06:12:45+07:00Agus Hariyanto[email protected]Ryzky Apriandana[email protected]<p>Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki pengaruh ketebalan core terhadap peningkatan kekuatan impak komposit hybrid sandwich berpenguat serat ramie dan serat bambu pada skin, bermatrix Polyester dengan core berpenguat serbuk kayu sengon laut dan serbuk tempurung kelapa. Pola kegagalannnya diamati dengan photo makro. Bahan utama penelitian adalah serat ramie anyam dan serat bambu acak, resin unsaturated polyester 157 BQTN, Hardener yang digunakan adalah MEKPO dengan konsentrasi 1%.Komposit hybrid sandwich tersusun terdiri dari dua skin (lamina komposit hybrid) dengan core ditengahnya. Lamina komposit hybrid sebagai skin terdiri dari beberapa lamina serat ramie anyam dan serat bambu acak. Fraksi volume serat komposit hybrid sebagai skin adalah 40% dengan ketebalan 5 mm dan sebagai core hybrid dengan fraksi volume 40%. Core menggunakan serbuk kayu sengon laut dan serbuk tempurung kelapa. Core yang digunakan ada 4 macam variasi ketebalan yaitu 5, 10, 15 dan 20 mm. Spesimen dan prosedur pengujian bending mengacu pada standart ASTM D 5942. Penampang patahan dilakukan foto makro untuk mengidentifikasi pola kegagalannya.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Energi serap meningkat seiring dengan penambahan ketebalan core. Efek core hybrid mengindikasikan desainnya dapat dibentuk curva pada bidang lengkung dalam konstruksi ruangan. Kekuatan impak komposit hybridsandwich memiliki harga yang optimum pada ketebalan core 20 mm. Kemampuan energi serap komposit hybrid sandwich meningkat seiring dengan penambahan ketebalan core hybridmemiliki harga yang optimum pada ketebalan core 20 mm. Tahapan pola kegagalan komposit hybrid sandwich adalah kegagalan tarik skin hybrid komposit sisi bawah, kegagalan geser core hybrid, delaminasi skin hybrid komposit sisi atas dengan core hybrid pada ikatan interfacial, kegagalan tekan skin hybrid komposit sisi atas.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Agus Hariyanto, Ryzky Apriandanahttps://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2493Model Pengembangan Pemasaran Kain Tenun “Goyor” Berorientasi Pasar berdasar Keinginan Konsumen di Era Industri 4,0 (Sentra Industri Kain Goyor Sragen Indonesia)2022-12-31T06:17:12+07:00S Suranto[email protected]Adcharina Pratiwi[email protected]<p>Kain tenun “goyor” merupakan produk hasil industri kreatif, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dibidang tenun, Kain tenun goyor dikembangkan pada tiga sentra industry tenun goyor yaitu kecamatan Kalijambe, Plupuh dan Miri Kabupaten Sragen, Kain tenun goyor sebagai hasil kerajinan tenun, dibuat secara hand-made melalui alat tenun bukan mesin (ATBM), <br>Tujuan penelitian untuk menghasilkan produk kain tenun (goyor) sesuai keinginan konsumen, produk penjualan berorientasi pasar dan pengembangan model pemasaran melalui marketing mix (produk, harga, promosi, distribusi) terhadap volume penjualan, Penelitian ini bermanfaat sebagai model pengembangan pemasaran, kain tenun goyor yang berorientasi pasar sehingga hasil luaran dijadikan modal/materi dalam pendampingan, penyuluhan, pemberdayaan atau pembimbingan bagi pengusaha kain tenun goyor, <br>Metode pengumpulan data menggunakan metode eksploratori dan metode survey, sampel penelitian 150 orang konsumen pengguna produk kain goyor untuk menjawab atribut conjoint dan marketing mix, Penelitian dilakukan pada bulan agustus-desember 2019, sedangkan sampel pengusaha sejumlah 9 orang hal ini untuk menjawab variabel volume penjualan, Metode analisis data menggunakan analisis conjoint untuk mengetahui atribut variabel kain goyor yang diinginkan oleh konsumen dan analisis Structural Equational Modelling (SEM) untuk mengetahui pengaruh pengembangan pemasaran marketing mix terhadap volume penjualan, <br>Hasil penelitian sebagai masukan bagi pengusaha, disimpulkan bahwa produk kain goyor di Sragen Indonesia sangat baik kualitasnya, harga relatife murah, promosi yang dilakukan cukup bagus dan distribusi kain goyor Sragen cukup meluas berdasar rata-rata frekuensi anaisis conjoint, Secara detail menggunakan analisis conjoint, bahwa produk kain goyor diinginkan konsumen memiliki ciri: (1) variabel produk: (a) bahan kain dibuat dari benang rayon; (b) feature bermotif kombinasi modern-tradisional; (c) dicuci tidak luntur; (d) ukuran kain 70 cm x 240 cm; (e) kombinasi warna mencolok; (f) merek dibranding langsung dari pengusaha; (g) dibuat oleh pengusaha terkenal; (h) kualitas bagus dan harga terjangkau; (2) Variabel harga, meliputi: (a) harga jual antara Rp, 250,000,- s/d Rp, 350,000,- per potong; (b) sistem pembayaran cash; (c) pemberian diskon saat pembelian; (d) harga harus sama dari produk sejenis yang dijual di pasaran/toko/online; (3) Variabel promosi, meliputi: (a) diharapkan ada iklan di media sosial/internet dan juga membuat papan nama untuk usaha; (b) dijual di toko/butik dan ditambah tenaga pemasaran; (c) berperan aktif dalam kegiatan event; (d) sering mengikuti kegiatan Corporate Social Responsibility; (e) iklan harus dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dan luar negeri; (4) Variabel distribusi, meliputi: (a) dijual dibeberapa toko kain/batik di tiap kabupaten/kota di Indonesia; (b) sebaiknya pengiriman barang tepat waktu pada konsumen; (c) penjualan dapat melalui toko online; (d) produk kain goyor dapat dijual atau dijumpai di toko/outlet luar Kota Sragen, <br>Berdasar analisis marketing mix, terdapat hubungan signifikan model pemasaran marketing mix (produk, harga, promosi dan distribusi) terhadap volume penjualan, Produk memiliki hubungan 0,691, harga 0,695, promosi 0,744 dan distribusi 0,612 terhadap keinginan (harapan) konsumen untuk membeli, Semakin baik promosi, harga terjangkau, kualitas produk, distribusi produk maka semakin baik pula volume penjualan.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2494Analisis Startegi Pemasaran Menggunakan Metode Assosiation Rule – Market Basket Analysis untuk Menentukan Komoditas Utama Penjualan Serta Mengoptimalkan Sumber Daya Agar Dapat Memenuhi Permintaan Pasar (Studi Kasus: Fanri Collection Yogyakarta)2022-12-31T06:19:58+07:00Damas Reza Pramuditya[email protected]Mahendra Aji Wicaksana[email protected]Dennis Kusuma[email protected]Ahmad Hanif Faiz[email protected]<p>Fanry Collection adalah salah satu IKM yang bergerak pada industri kreatif di bidang fashion yang memanfaatkan kulit ikan pari untuk membuat produk bernilai seni tinggi seperti tas, dompet, gantungan kunci, ikat pinggang hingga berbagai macam aksesoris cantik lainnya. Fanri Collection belum mampu untuk memetakan jenis produk apa yang seharusnya dioptimalkan dalam pembuatannya sehingga produk tersebut dapat mudah terjual dan mengurangi inventory produk-produk yang kurang laku di pasaran. Klasifikasi dan identifikasi jenis produk yang sesuai dengan permintaan pasar dan strategi promosi produk menjadi kebutuhan Fanri Collection agar dapat melakukan penjualan secara optimal dan mengurangi banyaknya persediaan yang tersimpan.Guna menjawab permasalah tersebut peneliti melakukan aturan assosiasi jenis produk yang sering terbeli dan jarang terbeli dari keseluruhan transaksi dengan menggunakan metode assosiation rule-market basket analysis, lalu ditentukan strategi berdasarkan asosiasi jenis produk yang sering terbeli di Fanri Collection. Rule kombinasi yang didapatkan dengan minimal support sebesar 0,5 dan minimal confidence sebesar 0,5 adalah sebanyak 3 rule yang dianggap valid karena nilai Lift ratio > 1. Jenis produk tas wanita akan terbeli bersamaan dengan jenis produk sabuk dengan tingkat kepercayaan 60% dan didukung sebesar 12% dari nilai keselurhan. Jenis produk dompet wanita tipe 2 akan terbeli bersamaan dengan jenis produk dompet wanita tipe 3 dengan tingkat kepercayaan 76% dan didukung sebesar 20% dari nilai keseluruhan. Jenis produk gantungan kunci akan terbeli bersamaan dengan jenis produk dompet wanita tipe 3 dengan tingkat kepercayaan 85,7% dan didukung sebesar 12% dari nilai keseluruhan. Dengan melihat aturan asosiasi atau kombinasi yang telah terbentuk, maka peneliti dapat memberikan usulan solusi yang berkaitan dengan katalog produk, kupon atau diskon yang dapat meningkatkan jumlah transaksi dan pembelian akan barang-barang yang jarang terbeli.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2495Pemanfaatan Teknologi Virtual Reality dan Musik Sebagai Media untuk Mengurangi Stres Pada Guru di SLBN Purbalingga2022-12-31T06:22:28+07:00Hasyim Asyari[email protected]Abdul Charis Albari[email protected]Niko Siameva Uletika[email protected]<p>Stres merupakan masalah umum dalam kehidupan manusia. Beberapa media yang dapat digunakan untuk mengurangi stres adalah Virtual reality (VR) dan musik. VR dapat membuat seseorang berada dalam keadaan mindfulness sementara musik memiliki manfaat untuk menenangkan jiwa. Salah satu pekerjaan yang memiliki tingkat stres adalah guru, terlebih lagi pada guru Sekolah Luar Biasa karena tidak hanya mengajar tetapi juga harus mampu menjadi paramedis dan terapis oleh karena itu guru dipilih sebagai responden pada penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan musik dan VR untuk mengurangi stres kerja pada guru di SLBN Purbalingga. Heart rate variability (HRV) digunakan sebagai parameter dalam penelitian ini. HRV adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur stres.Untuk menganalisa HRV digunakan metode Time domain dan Frequency domain. Hasil penelitian ini menunjukan musik dan VR menjadi solusi untuk mengurangi tingkat stres secara signifikan dengan indikator SDNN (SDNN musik: 40.35 ms, SDNN VR: 40.35 ms, rMSSD musik: 30.14 ms, rMSSD VR: 40.35 ms, pNN50 musik: 11.81%, pNN50 VR: 12.13%) dan frequency domain (HF musik: 398.91 ms2, HF VR: 513.91 ms2, nHF musik: 49.25 n.u, nHF VR: 52.29 n.u) setiap variabel VR menunjukan penurunan stres yang lebih besar daripada saat mendengarkan musik.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2496Penerapan Analytical Hierarchy Process dalam Pemilihan Merek Mesin Obras pada Konveksi ABC2022-12-31T06:25:48+07:00Adelia Febriyanti[email protected]Dewi Ayu Ningrum[email protected]<p>Konveksi ABC merupakan home industry yang menerima jasa untuk produksi pakaian berupa baju, jaket maupun sablon. Produksi dalam jumlah massal dalam industri konveksi menjadikan alasan bagi pemilik usaha untuk menambahkan jumlah mesin agar mampu memenuhi jumlah pesanan yang meningkat. Mesin yang ingin ditambahkan ialah mesin obras. Namun, banyaknya merek mesin obras dengan kualitas dan spesifikasi berbeda menyebabkan pemilik usaha kesulitan dalam memilih mesin. Pemilihan mesin dilakukan dengan menggunakan salah metode Decision Support System (DSS) yaitu Analytical Hierarchy Process dengan menggunakan software Super Decision. Perbandingan berpasangan dilakukan dengan mempertimbangkan lima kriteria antara lain Popularitas, Harga Produk, Spesifikasi, Desain, dan Kualitas. Adapun alternatif yang dipertimbangkan antara lain A, B, dan C. Hasil analisis permasalahan menunjukkan bahwa nilai ideals dari A sebesar 1, B sebesar 0,517, dan yang terakhir adalah C dengan nilai sebesar 0,223. Sehingga alternatif yang dipilih yaitu mesin obras merek A dengan nilai ideal paling tinggi yaitu sebesar 1.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2497Pemanfaatan Pelepah Pisang Untuk Pembuatan Wallpaper dengan Desain Penelitian Eksperimen2022-12-31T06:27:11+07:00N Nirmala[email protected]<p>Bagi sebagian orang pelepah pisang dianggap hanya sebagai sampah kering yang berguna, namun kini di tangan orang-orang kreatif pelepah pisang dapat digunakan menjadi sebuah kerajinan tangan yang unik dan bernilai ekonomi lebih tinggi, Pelepah pisang dapat memanfaatkan menjadi produk seperti kap lampu, tempat tisu, tudung saji penutup makanan, souvenir pernikahan yang menarik, Melihat dari berbagai macam pemanfatan pelepah pisang yang sudah ada maka penulis mencoba untuk menyumbangkan sebuah ide untuk mengangkat nilai jual pelepah pisang yaitu dengan membuat produk pemanfaatan pelepah pisang untuk pembuatan wallpaper. Proses pengolahan pelepah pisang menjadi wallpaper antara lain : a, persiapan untuk pengambilan pelepah pisang, b, pengeringan pelepah pisang; 1) pengeringan dalam ruangan, 2) pengeringan dengan sinar matahari atau oven, c, membuat wallpaper.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2498Analisis Tingkat Pengaruh Keaktifan Kegiatan Akademis Mahasiswa terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)2022-12-31T06:28:33+07:00Rahma Fariza[email protected]Rafi Khairullah[email protected]Umar Muhtadin[email protected]Zakka Ugih Rizqi[email protected]<p>Selama dalam ranah akademik, keilmuan mahasiswa dapat diketahui salah satunya melalui Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh atau tidak antara frekuensi keikutsertaan mahasiswa dalam lomba akademis dan publikasi karya ilmiah terhadap hasil IPK. Populasi penelitian adalah alumni Jurusan Teknik Industri Universitas Islam Indonesia angkatan 2015. Teknik sampling dilakukan secara random hingga didapat 30 sampel data digunakan dalam analisis. Metode penelitian dilakukan beberapa langkah yaitu penentuan objek penelitian, pengumpulan data, pengolahan data yang diawali dengan pengujian asumsi klasik, dilanjutkan dengan pengujian regresi linear sederhana dan korelasi. Analisis pengujian dilakukan dengan bantuan perangkat lunak IBM SPSS 22. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa keikutsertaan mahasiswa dalam lomba dan publikasi karya ilmiah mempengaruhi hasil IPK mahasiswa dengan persamaan Y = 3,457 + 0,021X. Nilai t hitung yang diperoleh sebesar 2,803744 < t tabel (2,04841) dengan tingkat signifikansi α sebesar 0,009. Kemudian, diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,468 yang menyatakan keeratan hubungan antara kedua variabel cukup kuat dengan arah hubungan positif. Mahasiswa pada masa perkuliahan dapat direkomendasikan untuk turut aktif dalam kegiatan akademis seperti lomba dan publikasi ilmiah.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2499Sistem Pengolahan Limbah Cair Industri Batik di Yogyakarta (Literature Review)2022-12-31T06:30:35+07:00Ahmed Joko Susilo[email protected]Tyas Satrio Nugroho[email protected]<p>Tujuan dari penelitian ini, peneliti membuat sistem pengolahan limbah cair industri batik di Yogyakarta untuk menciptakan pengolahan yang dapat mengendalikan limbah sehingga limbah tidak mencemari lingkungan dari hasil review jurnal-jurnal yang telah ada dan membandingkan metode yang digunakan untuk mendapatkan suatu sistem yang baik. Metode yang digunakan, yaitu ulasan literatur jurnal yang telah di review. Hasil penelitian ini adalah terbentuknya sebuah sistem yang dapat diterapkan pada industri-industri batik dengan metode adsorpsi, lahan basah buatan dan fitoremidiasi agar limbah yang dihasillkan aman dan tidak berbahaya.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2500Analisa dan Mitigasi Risiko pada Proses Pengadaan Barang Menggunakan Metode House of Risk2022-12-31T06:33:57+07:00Riska Dwi Oktalia[email protected]Siti Inaratul Nafiah[email protected]Denni Kusuma[email protected]<p>Dalam mencapai sebuah target bagi perusahaan selalu berpotensi terjadi kegagalan, oleh sebab itu manajemen risiko sangat diperlukan untuk penanganan risiko. Proses pengadaan pada PT XYZ menjadi salah satu aktivitas yang penting dan apabila terjadi kegagalan maka dapat merugikan perusahaan dalam skala yang besar. Maka dari itu perlu dilakukan analisa risiko dan rancangan aksi mitigasi untuk mengantisipasi risiko atau gangguan yang berpeluang timbul pada proses pengadaan. Penilitian ini dilakukan dengan menggunakan model house of risk yang terdiri dari 2 fase. Fase pertama yaitu pengidentifikasian risiko dan agen risiko, yang kemudian dilakukan pengukuran tingkat severity dan occurance serta perhitungan nilai aggregate risk priority (ARP). Fase kedua yaitu penanganan risiko. Setelah dilakukan penilitian diperoleh hasil bahwa aktivitas pengadaan diperoleh 16 kejaadian risiko dan 17 agen risiko. Dari hasil pemetaan house of risk fase 1 diperoleh 2 agen risiko dengan menggunakan prinsip 80/20 diagram paretto. Agen risiko terpilih akan dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan aksi mitigasi kemudian dari hasil pemetaan house of risk fase 2 terdapat aksi mitigasi yang dapat digunakan seperti monitoring persediaan, memperbaiki SOP dalam melakukan permintaan, Perencanaan pengadaan sejak dini, menerapkan pencadangan barang atau safety stock dan menetapkan supplier tetap sehingga diharapkan mampu mengantisipasi risiko pada proses pengadaan.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2501Pemodelan dan Simulasi Sistem Antrian Pusat Kesehatan Masyarakat di Salah Satu Kabupaten Sleman Menggunakan Software Flexsim2022-12-31T06:35:50+07:00Dennis Kusuma[email protected]Dwi Anggarini[email protected]Farrel Alfaiz[email protected]<p>Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu unit pelayanan publik memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Puskesmas diharapkan dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standard yang telah ditetapkan. Kualitas pelayanan Puskesmas saat ini masih belum optimal dikarenakan lamanya waktu tunggu yang dibutuhkan untuk seorang pasien. Apabila waktu tunggu terlalu lama maka dapat mengurangi kepuasan dan kenyamanan para pasien. Solusi untuk mengurangi waktu tunggu yaitu dengan menerapkan model sistem antrian yang dapat memperkirakan situasi antrian sesungguhnya. Model sistem antrian memungkinkan untuk menentukan ukuran situasi antrian yang terkait dengan masalah kecepatan pelayanan. Pada penelitian ini penulis menggunakan software FelxSim untuk memodelkan dan mensimulasikan sistem antrian. Hasil simulasi software FlexSim akan menunjukkan performansi pelayanan sistem antrian pada Puskesmas X yang dinilai belum cukup optimal. Dari beberapa lokasi yang ada di Puskesmas masih mengalami idle yang tinggi seperti pada nomor antrian dan kasir. Dalam memperbaiki sistem antrian pada Puskesmas X dapat dilakukan dengan cara menambah operator pada Poli Umum, Poli KIA, dan pada bagian Apotek. Hasil dari eksperimen tersebut dapat mengurangi rata-rata waktu tunggu pada tempat antrian pusat dan tempat antrian sebelum apotek.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2502Penilaian Keberhasilan Implementasi Reverse Logistics System pada Perusahaan Cartridge PT. XYZ2022-12-31T06:37:51+07:00Evi Yuliawati[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat keberhasilan perusahaan cartridge PT. XYZ dalam mengimplementasikan reverse logistics systems. Secara tradisional, aktivitas reverse logistics dikategorikan dalam tiga aspek yaitu : manajemen pengembalian produk (front end), isu operasional pada proses reverse (engine) dan pengembangan pasar produk recovery (back end). Tahapan penyelesaian penelitian diawali dengan pengumpulan data, yaitu melalui studi litertur, survei lapangan dan penyebaran kuesioner. Pada tahap ini disusun kerangka kerja yang terdiri dari tiga aspek reverse logistics system, lima tingkat kematangan model serta enam belas indikator. Selanjutnya adalah tahap pengujian validasi dan reliabilitas data. Tujuan dari tahap ini adalah pengujian terhadap alat ukur yang digunakan dalam penelitian, yang berupa kuesioner dalam skala likert. Setelah itu dilakukan konversi data kualitatif menjadi data kuantitatif. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan Method Succesive Interval melalui Microsoft Excel. Dan sebagai langkah terakhir adalah penentuan maturity level. Penelitian ini menggunakan lima level maturity model, yaitu initial level, aware level, defined level, managed level dan optimizing level. Penilaian terhadap keberhasilan implementasi reverse logistics system menunjukkan bahwa PT. XYZ berada pada level managed. Selanjutnya, analisis pada masing-masing aspek menunjukkan bahwa aspek yang penting untuk ditingkatkan performansinya adalah aspek engine.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2503Analisis Faktor Pendorong Minat Masyarakat terhadap Pemakaian Batik dalam Upaya Pelestarian Batik Pati2022-12-31T06:39:27+07:00Muchlison Anis[email protected]Avida Hanif Indriyagandhi[email protected]<p>Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan dan batik merupakan suatu kesatuan teknik, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait. Pengakuan dari UNESCO terhadap batik memicu respon masyarakat Kabupaten Pati tepatnya di Kecamatan Juwana untuk mengembangkan batik. Saat ini Pemerintah Kabupaten Pati mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) mengenakan Batik Bakaran, namun masih banyak ASN yang belum menggunakan Batik Bakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang model struktur faktor pendorong minat masyarakat terhadap pemakaian batik dalam upaya pelestarian Batik Pati. Metode yang digunakan yaitu dan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu Faktor Pribadi, Faktor Lingkungan Sosial, Faktor Budaya dan Faktor Tingkat Pemahaman sebagai variabel laten eksogen (independen). Variabel Minat Pemakaian berperan sebagai variabel eksogen (independen) dan endogen (dependen) serta Upaya Pelestarian Budaya sebagai variabel endogen (dependen). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Minat Pemakaian dipegaruhi oleh Faktor Pribadi, Faktor Budaya, Faktor Tingkat Pemahaman, sedangkan Upaya Pelestarian Budaya dipengaruhi oleh Faktor Pribadi dan Faktor Budaya serta Minat Pemakaian berpengaruh terhadap Upaya Pelestarian Budaya.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2504Rancangan Pengembangan Wisata Budaya Kampoeng Batik Laweyan2022-12-31T06:40:57+07:00Muchlison Anis[email protected]Silmi Kaffah[email protected]<p>Kampoeng Batik Laweyan merupakan cagar budaya serta sebagai sentra batik dan destinasi wisata di Kota Surakarta. Batik ditetepakan sebagai Indonesia Cultural Heritage yaitu warisan budaya tak benda oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Budaya batik harus terus dilestarikan dan salah satu cara untuk melestarikan yaitu dengan pariwisata, maka diperlukan pengembangan wisata budaya batik untuk meningkatkan pelestarian budaya batik itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk merancang pengembangan wisata budaya di Kampoeng Batik Laweyan sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan serta meningkatkan pelestarian batik tulis. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Structural Equation Modeling (SEM) berbasis varians atau biasa disebut Partial Least Square (PLS). Variabel laten pada penelitian ini yaitu attraction, accessibility, amenity, ancillary, kunjungan wisatawan, dan pelestarian budaya. Variabel attraction, accessibility, amenity, ancillary berperan sebagai variabel eksogen (independen). Variabel kunjungan wisatawan berperan sebagai variabel mediator serta pelestarian budaya sebagai variabel endogen (dependen). Hasil dari penelitian ini yaitu variabel attraction, accessibility, amenity dan ancillary berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan. Sedangkan variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap upaya pelestarian yaitu variabel attraction, accessibility dan kunjungan wisatawan. Rancangan pengembangan wisata budaya Kampoeng Batik Laweyan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan meningkatkan pelestarian batik tulis dapat dilakukan dengan meningkatkan komponen pengambangan wisata yang berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan dan upaya pelestarian yaitu attraction, accessibility, amenity dan ancillary.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2505Analisis Usabilitas pada Situs Berita dengan Metode Usability Testing2022-12-31T06:42:59+07:00Dinda Meilasari[email protected]Muhammad Naufal Alfareza[email protected]<p>Industri kreatif merupakan industri yang mengandalkan kreativitas manusia yang terjadi peningkatan industri kreatif terhadap perekonomian nasional mencapai 10,14% per tahun. Peningkatan ini menuntut seluruh subsektor industri kreatif untuk meningkatkan kualitas produknya termasuk layanan komputer dan peranti lunak seperti desain portal. Pada penelitian ini menggunakan metode usability testing untuk menguji usabilitas situs berita Kompas.com. Dengan responden sebanyak 20 orang dilakukan uji terhadap atribut efektivitas, efisiensi, dan kepuasan. Hasil menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kesulitan tugas yang diberikan maka semakin besar jumlah eror yang dilakukan. Kemudian, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas berada dalam rentang waktu yang berdekatan serta persentase kepuasan memiliki nilai rata-rata sebesar 79,74%. Dengan hasil tersebut perlu dilakukan peningkatan pada desain portal berita seperti perbaikan tata letak dan desain yang lebih sederhana dan menarik.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2506Determinasi Strategi Markdown Berbasis Clustering-Data Mining (Studi Kasus pada Usaha Salon di Yogyakarta)2022-12-31T06:44:18+07:00Zakka Ugih Rizqi[email protected]Adinda Khairunisa[email protected]Nindia Ayu Puspitasari[email protected]<p>Perawatan tubuh merupakan salah satu kebutuhan bagi sebagian masyarakat saat ini yang bertujuan untuk menjaga kesehatan serta penampilan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan peawatan pada salon. Di tengah persaingan harga pada gerai salon yang kompetitif di Yogyakarta, maka dilakukan penelitian untuk menentukan strategi promosi markdown berbasis clustering pada Qorinah Day Spa & Salon. Kriteria yang digunakan dalam pengelompokkan meliputi usia, intensitas kunjungan, jenis pelayanan, dan waktu/durasi pelayanan per kedatangan. Hasil penelitian yang diolah menggunakan perangkat lunak SPSS menujukkan pengelompokkan pelanggan Qorinah Day Spa & Salon dibagi menjadi tiga cluster, cluster-1 termasuk kelompok konsumen dengan target promosi yang paling potensial sehingga diberikan strategi promosi berupa pemberian kartu member gold dan memperoleh diskon 15% setiap transaksi. Cluster-2 termasuk kelompok konsumen dengan target promosi yang kurang potensial sehingga diberikan pemberian kartu member bronze dan memperoleh diskon 5% setiap transaksi. Cluster-3 termasuk kelompok konsumen dengan target promosi yang cukup potensial sehingga diberikan pemberian kartu member silver dengan diskon 10% setiap transaksi.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2508Pengendalian Mutu dengan Metode Acceptance Sampling pada Boneka Jenis Bocchetta di PT. Sunindo Adipersada2022-12-31T06:45:55+07:00Adrydjanata Subhan Ilmi [email protected]Ahmad Juang Pratama[email protected]<p>Pengendalian Kualitas merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan oleh hampir dari semua perusahaan terutama dalam industri bisnis yang melibatkan komitmen manajemen dan karyawan secara maksimal dalam usaha mencapai mutu yang lebih tinggi. PT. Sunindo Adipersada merupakan perusahaan industri manufaktur yang bergerak pada pembuatan produk mainan anak-anak khususnya boneka yang diekspor ke berbagai negara. Dalam proses produksinya dibutuhkan ketelitian dan pengendalian kualitas yang maksimal untuk menghasilkan boneka yang berkualitas, proses pengendalian kualitas yang digunakan adalah 100% inspeksi pada sample barang pertama dengan jumlah lot kecil yang mewakili keseluruhan lot sebelum diproses lebih lanjut untuk produksi. Proses inspeksi 100% sangatlah memakan waktu lama dan biaya yang tidak murah. Oleh karena itu, penerapan Metode Acceptance Sampling dengan tabel samplingnya akan tepat digunakan untuk part ini. Sering kali perusahaan harus mengambil keputusan untuk menerima atau menolak sesuatu hal tanpa mempunyai kesempatan untuk memeriksanya secara komprehensif atau menyeluruh. Penelitian ini hanya berfokus pada produk Boneka Bocchetta di proses bagian incoming material dan bagian cutting dikarenakan pada kedua proses ini adalah proses paling penting dalam meningkatkan mutu dari produk boneka ini. jika terjadi kelolosan akan mengganggu keselamatan konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa material pada produk telah memenuhi spesifikasi dari jumlah lot size dan Acceptance Quality Level (AQL) dan digunakan tabel sampling MILD STD 105E GENERAL LEVEL II & III.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2509Analisis Layanan Jasa Pengiriman Bedasarkan Persepsi Pelanggan dengan Metode Servqual dan Zone of Tolerance2022-12-31T06:47:47+07:00Shanty Kusuma Dewi[email protected]Dana Marsetiya Utama[email protected]Adhi Nugraha[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas layanan suatu jasa pengiriman barang dengan menggunakan metode Servqual dan zone of tolerance. Atribut layanan yang menjadi instrumen penelitian didasarkan pada dimensi kualitas layanan tangible, asuurance, reliability, responsive dan emphaty. Metode servqual digunakan untuk mengukur gap antara kinerja dan harapan, sedangkan metode zone of tolerance digunakan untuk memetakan atribut layanan yang masih bisa ditoelransi oleh pelanggan meskipun belum memuaskan pelanggan. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai gap servqual positif pada kerapian karyawan. Atribut layanan jasa pengiriman yang dinilai pelanggan terdiri dari 21 atribut layanan. Hasil skor gap servqual mendapatkan 1 atribut layanan yang bernilai positif yaitu kerapian karyawan. Sedangkan dari metode zone of tolerance didapatkan 3 atribut yang masuk dalam kategori zone of tolerance. Delapan belas atribut layanan pada jasa pengiriman masuk dalam kategori adequate service. Atribut yang masuk kategori ini harus segera dilakukan perbaikan.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2511“Sabyan” Inovasi Sabun Batang Praktis Transparan Berbahan Dasar Alami Khas Indonesia2022-12-31T06:49:31+07:00Putri Amalia[email protected]Naufal Ghaliya Salsabil[email protected]<p>Peran masyarakat dalam peningkatan industri kreatif di Indonesia sangatlah berdampak pada negara. Industri kreatif dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menjunjung tinggi nilai kreatifitas didalamnya. Sabun adalah salah satu produk kebersihan yang mempunyai target pasar yang luas dan juga mudah dikreasikan dengan seni dan inovasi dari bahan dasar yang digunakan. Terlebih lagi sabun batang, sabun batang memiliki tren meningkat sejak tahun 2018 (Breyer, 2019). Dengan memanfaatkan momentum meningkatnya permintaan pasar akan sabun batangan dapat menjadi peluang didalam industri kreatif yang sedang berkembang pesat. Penelitian sabun SABYAN ditujukan untuk menjawab tingginyapermintaan sabun batangan, tantangan pasar, dan berperan dalam perkembangan sektor industri kreatif. Metode yang digunakan untuk membuat produk SABYAN adalah dengan menerapkan Quality Function Deployment (QFD) untuk mendefinisikan kebutuhan atribut sabun konsumen dan menerjemahkan menjadi perencanaan spesifik yang diolah dengan House Of Quality (HOQ). Hasil yang ditemukan dari penelitian ini adalah konsumen membutuhkan sabun yang berbahan dasar alami, menggunakan aroma khas Indonesia, nyaman digenggam dan diletakan, ekonomis dan mempunyai estetika penampilan yang tinggi.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2512Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam Pemilihan Supplier Ikan Segar UKM Usaha Sahabat Kutai Kartanegara2022-12-31T06:51:01+07:00Amrina Rosyada Apriliani[email protected]Muhammad Ilham Mahfudhi[email protected]Yahya Efendi[email protected]<p>Hampir semua UKM atau unit usaha memerlukan pemasok bahan baku atau supplier untuk membuat produk untuk mereka jual. Begitu juga untuk UKM Usaha Sahabat yang fokus pada pengolahan ikan, hal ini di dasari dengan mudahnya mendapatkan ikan di daerah Kutai Kartanegara. Banyak supplier yang dapat dipilih oleh UKM Usaha Sahabat seperti Berkah Ikan, Melati Mekar, Hj. Supandi, dan Dharma. Namun, banyak pula faktor yang mempengaruhi pemilihan supplier bahan baku ikan. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat membantu memilih supplier yang cocok. Pemilihan supplier ini berdasarkan tiga kriteria yang telah ditentukan oleh expert yaitu harga, kualitas pelayanan, dan spesifikasi ikan, serta untuk subkriteria dari spesifikasi ikan adalah tingkat kesegaran, bentuk ikan, dan ukuran ikan. Metodologi penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu studi pustaka dan survei awal, tahap selanjutnya adalah melakukan perbandingan berpasangan yang dilakukan oleh expert, dan untuk tahap terakhir adalah analisis dan kesimpulan. Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan di atas, supplier Berkah Ikan adalah yang paling cocok dengan UKM Usaha Sahabat dengan bobot 46%, disusul oleh Melati Mekar 30,4%, Hj. Supandi 15,3%, dan yang terakhir adalah Dharma 8,4%.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2513Perbaikan Alat Pemipih Melinjo untuk Proses Produksi Emping2022-12-31T06:52:55+07:00Q Qurtubi[email protected]Hersa Ajeng Priska[email protected]Gisya Amanda Yudhistira[email protected]Melinska Ayu Febrianti[email protected]<p>Perkembangan industri yang pesat dapat dilihat dari banyaknya aktivitas produksi industri besar hingga rumahan. Rumah Produksi Emping XYZ merupakan salah satu industri rumahan yang memproduksi makanan ringan berupa emping dengan bahan dasar biji melinjo. Pembuatan emping yang masih menggunakan alat tradisional untuk memipihkan biji melinjo membuat pekerja merasakan sakit pada bagian tangan. Hal ini disebabkan adanya gerakan berulang dengan waktu yang cukup lama. Dengan pendekatan motion study untuk menghitung waktu gerakan awalan dan usulan didapatkan gerakan usulan sebanyak 18 gerakan yang dapat meringkas waktu proses pemipihan biji melinjo. Kemudian, dilakukan analisis terhadap alat pemipih melinjo dengan metode morphology chart guna memberikan solusi produk terbaik untuk memudahkan pekerja dalam proses pemipihan melinjo serta mengurangi rasa sakit pada tangan pekerja. Hasil penelitian ini merekomendasikan perbaikan desain pada alat pemipih melinjo yang lebih efektif dan efisien sehingga dapat menghemat gerakan yang dilakukan oleh pekerja.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2517Optimasi Jumlah Produksi Produk Semi-Perishable Menggunakan Metode Newsboy Problem2022-12-31T07:18:10+07:00Rian Dwi Andika M. Zen[email protected]Roaida Yanti[email protected]Q Qurtubi[email protected]<p>PT. XYZ merupakan toko roti yang memproduksi varian roti manis yang diantaranya terdapat enam roti manis best seller yaitu: roti manis Pisang Coklat, Volcano, Abon, Cheese Floss, Sosis Cup dan Choco Marbel. Meskipun berlabel best seller, tidak semua roti dapat terjual secara keseluruhan sehingga menimbulkan roti sisa yang menyebabkan tidak maksimalnya keuntungan yang diperoleh oleh PT. XYZ. Roti manis yang tidak laku sampai dengan hari ke 6 dan ke 7 akan dijual dengan potongan harga 50% untuk menutupi kerugian sehingga perlu dilakukan penerapan pengendaliaan sediaan roti dengan menggunakan metode Newsboy Problem untuk mengoptimalkan tingkat sediaan atau produksi roti yang diperoleh melalui data unit cost, scrap value dan selling price. Namun sebelum melakukan perhitungan produksi optimum, dibutuhkan unit cost atau harga pokok produksi yang diperoleh dengan menggunakan metode Full Costing. Setelah itu, metode Newsboy Problem dapat digunakan juga untuk mengetahui expected profit ketika produksi berada pada tingkat optimal. Hasilnya menunjukkan bahwa perhitungan enam roti manis best seller menunjukkan bahwa Harga Pokok Produksi dengan metode Full Costing yaitu berkisar antara Rp 3.017 sampai dengan Rp 4.456. Sedangkan kuantitas produksi optimalnya berkisar 32 sampai dengan 60 roti dan nilai expected profit berkisar antara Rp 9.584 sampai dengan Rp 107.514.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022 https://proceedings.ums.ac.id/ienaco/article/view/2519Implementasi Metode 6s Untuk Perbaikan Area Kerja Bengkel XYZ2022-12-31T07:21:29+07:00Hersa Ajeng Priska[email protected]Gisya Amanda Yudhistira[email protected]Melinska Ayu Febrianti[email protected]Q Qurtubi[email protected]<p>Kesadaran akan keselamatan di tempat kerja merupakan hal yang penting dan perlu diperhatikan. Banyaknya kegiatan yang harus diidentifikasi membuat perusahaan sering mengalami kesulitan untuk menentukan potensi bahaya di tempat kerja. Salah satu industri dengan stasiun kerja yang terkesan berantakan adalah bengkel. Salah satunya adalah Bengkel XYZ. Banyaknya benda yang berserakan di stasiun kerja dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Dengan demikian metode 6S (Sort, Set-in order, Shine, Safety, Standardize, dan Sustain) digunakan untuk menciptakan dan memelihara lingkungan yang terorganisir dengan baik, rapi dan bersih di tempat kerja. Metode 6S juga diimplementasikan dengan metode Kaizen dalam menerapkan manajemen perubahan. Didapatkan bahwa nilai akhir dari implementasi 6S adalah 2.56 dan dikategorikan buruk. Sehingga diperlukan beberapa perubahan pada stasiun kerja, berupa pemberian tempat sampah, perubahan pada poster 6S, dan pemberian garis batas atau yellow line pada sudut-sudut peralatan.</p>2020-05-02T00:00:00+07:00Copyright (c) 2022