Pengaruh Intervensi Stretching dan Scar Massage terhadap Kasus Post Surgical Wound e.c post Debridement, External Fixation, STSG: A Case Report

Authors

  • Leony Dewinta Putri Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Totok Budi Santoso Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Nilam Nur Hamidah RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah
    Indonesia

Abstract

Pendahuluan: Fraktur terbuka merupakan cedera dimana tulang yang patah terkena lingkungan luar akibat traumatis pada jaringan lunak dan kulit. Fraktur terbuka memiliki kejadian tahunan sebesar 30,7 per 10.000 di Inggis serta fraktur tibialis memiliki insiden tertinggi sebesar 3,4 per 100.000. Fraktur terbuka biasanya melibatkan debridement untuk menghilangkan jaringan mati agar memungkinkan penyembuhan jaringan lunak. Selain itu pemberian autograft juga membantu pengobatan kecacatan kulit yang besar. Setelah dilakukan autograft biasanya akan mengakibatkan keterbatasan pada ROM terutama jika cedera terjadi disekitar sendi. Fisioterapi berperan penting dalam membantu permasalahan yang terjadi dengan latihan dan scar massage yang bertujuan untuk meningkatkan ROM dan meningkatkan aktivitas fungsional sehari-hari. Presentasi Kasus: Seorang wanita berusia 22 tahun, dengan diagnosa medis post surgical wound e.c post debridement, screw revision (22/12/2023), e.c implant expose, e.c wound dehiscence post remove External Fixation change to Intramedullary Nailing (ETN) (28/7/2023) e.c post debridement, external fixation, STSG (10/3/2023). Dimana mengalami kecelakaan lalu lintas pada 9 Maret 2023, dan pasien datang dengan kondisi multiple fracture: CF Right Clavicle Middle Third Allman Group 1, CF Right Shaft Proximal Phalanx Index Finger, OF Right Tibia Distal Third Gustillo Anderson Grade 3B, OF Right Base Metatarsal 5th Toe. Permasalahan fisioterapi yang terdapat pada pasien, yaitu keterbatasan gerak aktif Range of Motion (ROM) penurunan kekuatan otot pergelangan kaki, serta terdapat perbedaan antropometri lingkar segmen di area pergelangan kaki dan penurunan aktivitas fungsional. Metode dan Hasil: Subjek diberikan latihan AROM dan PNF (contract-relax) serta scar massage selama 2 minggu yang dilakukan 2 kali seminggu. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrument pengukuran Range of Motion (ROM), Manual Muscle Testing (MMT), Antropometri, dan Aktivitas Fungsional Lower Extremity Functional Scale (LEFS). Diskusi: Dari beberapa penelitian pemberian intervensi stretching dengan metode PNF (contract-relax stretching) terbukti mampu meningkatkan ROM dan untuk mencapai perubahan ROM yang lebih, stretching PNF perlu dilakukan sekali atau dua kali seminggu. Serta pemberian scar massage pada area skin graft dengan teknik efflurage, kneeding serta friction terbukti mampu meningkatkan lingkup gerak sendi didalam jaringan yang dipijat. Kesimpulan: Terdapat peningkatan pada ROM, antropometri, aktivitas fungsional setelah diberikan latihan (AROM dan PNF contract-relax stretching) dan scar massage selama 2 minggu.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-07-25