Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Post ORIF Fraktur Ankle dan Split Thickness Skin Graft (STSG)

Authors

  • Dimas Arif Alfarisyi Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Suryo Saputra Perdana Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Made Pradnya Paramita RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah
    Indonesia

Abstract

Pendahuluan: Skin graft merupakan tindakan yang sering dilakukan pada kasus dermatology seperti menutup luka lebar yang sulit untuk sembuh, munculnya kondisi tersebut biasanya diikuti jugan dengan cedera lainya seperti fraktur, dalam kasus ini fraktur yang terjadi adalah fraktur ankle. Fraktur ankle menjadi salah satu kasus fraktur terbanyak pertahunya dan dapat menimbulkan penurunan kemampuan fungsional bagi penderitanya. Kedua kasus tersebut dapat menimbulkan kontraktur, nyeri, dan penurunan kemampuan fungsional, maka peran fisioterapi sangat dibutuh kan dalam fase rehabilitasi. Presentasi kasus : pasien dengan usia 44 tahun mengalami kecelakaan dan mengalami fraktur pada metatarsal 5 dan calcaneus dextra serta Degloving injury yang kemamudian dilakukan penanganan berupa ORIF dan STSG. Pasien mengeluhkan masih adanya nyeri, kekakuan dan bengkak pada area ankle dextra. Hasil dan pembahasan: Dari hasil evaluasi nyeri dengan Numeric Rating Scale (NRS), evaluasi kekuatan otot dengan Manual Muscle Test (MMT), evaluasi LGS dengan Goniometer, evaluasi oedema dengan midline, dan evaluasi aktifitas fungsional dengan Foot and Akle Disability Index (FADI) didapatkan penurunan nyeri tekan dan oedema, peningkatan LGS, dan kemampuan fungsional Kesimpulan : Program fisioterapi dengan TENS, ankle Pumping, dan PNF dapat mengurangi nyeri, oedema dan peningkatkan LGS dan kemampuan fungsional.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-07-25