Manajemen Fisioterapi pada Kasus Post Posterior Cruciate Ligament Reconstruction (PCLR): Studi Kasus

Authors

  • Devi Arthamevia Kurniady Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Mahendra Wahyu Dewangga Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Sigit Saputro IBEST Physio Solo
    Indonesia

Abstract

Pendahuluan: Posterior cruciate ligament adalah salah satu dari empat ligamen utama di sendi lutut dan bertanggung jawab untuk menstabilkan tibia di dalam tulang paha. PCL berfungsi untuk menahan gaya varus, valgus, dan rotasi eksternal. Cedera PCL disebabkan oleh gaya anterior ekstrem yang bekerja pada tibia proksimal pada lutut yang tertekuk. PCL juga bisa terluka karena terjatuh ke depan dengan lutut ditekuk. Penyebab paling umum cedera PCL adalah kecelakaan dalam berkendara dan cedera olahraga. Presentasi kasus: Pasien mengalami keterbatasan gerak dan nyeri saat fleksi lutut kanan sehingga menghambat aktivitas sehari-hari. Pasien mengalami cedera olahraga ketika bermain sepak bola yaitu karena pasien ditekel oleh lawan main dari samping kiri. Setelah kejadian pasien mencoba berjalan kecil dan merasakan belakang lutut seperti ditusuk jarum. Pasien mendatangi rumah sakit dan melakukan MRI dengan hasil ruptur PCL kanan. Pasien mengeluhkan nyeri gerak dan nyeri tekan pada area lutut kanan, kelemahan otot fleksor dan ekstensor, penurunan rentang gerak sendi. Manajemen dan Hasil: Pasien diberikan latihan fase 2 berupa quadriceps setting, gluteus setting, SLR, hold bridging, isotonic bridging, ankle therraband, calf raise, balance training (single leg), squat, steup up dan lateral step up box 20 cm, leg press, static cycle, dan plank. Evaluasi yang diukur oleh peneliti berupa evaluasi nyeri menggunakan NRS, evaluasi kekuatan otot dengan MMT, evaluasi LGS menggunakan goniometer, evaluasi atrofi otot menggunakan midline, dan evaluasi kemampuan fungsional menggunakan lysholm knee score index. Diskusi: Berdasarkan intervensi yang diberikan ditemukan hasil bahwa latihan penguatan mempunyai manfaat pada pasien pasca rekonstruksi PCL fase akut yang memiliki tujuan perlindungan maksimal pada healing graft, menjaga tonus otot paha depan, mempertahankan ekstensi lutut penuh, pengendalian nyeri dan edema, meningkatkan propioseptif, stabilisasi otot core, serta meingkatkan rentang gerak sendi fleksi lutut Kesimpulan: Kesimpulan yang didapatkan pada pasien dengan kasus PCLR fase 2 setelah diberikan intervensi fisioterapi berupa modalitas kompres es dan exercise yang dilakukan sebanyak 4x menunjukkan hasil berupa penurunan nyeri, peningkatan kekuatan otot, pengurangan atrofi otot, peningkatan lingkup gerak sendi, dan peningkatan kemampuan fungsional.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-07-25