Manajemen Fisioterapi pada Penderita Interstitial Lung Disease di RSUD Dungus Madiun: Case Report

Authors

  • Annisa Firsita Motik Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Dwi Rosella Komalasari Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Mulatsih Nita Utami Rumah Sakit Umum Daerah Dungus
    Indonesia

Abstract

Introduction: Interstitial Lung Disease merupakan sekumpulan penyakit paru yang ditandai dengan adanya fibrosis atau jaringan parut di jaringan interstitial. Kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan paru-paru untuk mendapatkan cukup oksigen, sehingga akan mengalami kesulitan dalam bernapas, kelelahan, dan penurunan toleransi aktivitas. Case Presentation: Case report ini merupakan single subject research, dimana subjek diberikan intervensi fisioterapi sebanyak 9x terapi dan dilakukan evaluasi untuk melihat efek dari pemberian terapi yaitu nebulizer, breathing control, pursed lip breathing, TEE (thoracic expansion exercise), dan stretching otot sternocleiodomastoideus pada kondisi Interstitial Lung Disease. Management and Outcome: Intervensi fisioterapi yang diberikan berdasarkan hasil dari assessment subjektif dan objektif pasien. Pemberian intervensi fisioterapi dilakukan sebanyak 9x dalam waktu 3 hari, dan dilakukan evaluasi sebanyak 2x dalam sehari. Outcome yang di evaluasi adalah vital sign, ekspansi thorax, skala sesak, serta kemampuan fungsional. Hasil studi adalah vital sign cenderung stabil, adanya peningkatan ekspansi thorax, serta skala sesak dan kemampuan fungsional tetap memiliki skor yang sama. Discussion: Pemberian intervensi nebulizer diberikan untuk melonggarkan jalan napas sehingga mucus dapat keluar, breathing control untuk memperbaiki pola napas, pursed lip breathing (PLB) mengurangi sesak dengan meningkatkan compliance paru untuk melatih otot pernapasan agar berfungsi dengan baik, TEE (thoracic expansion exercise) untuk meningkatkan ekspansi thorax, serta stretching otot sternocleiodomastoideus untuk mengurangi tightness/kekakuan akibat overuse. Conclusion: Manajemen fisioterapi berupa nebulizer, breathing control, pursed lip breathing, TEE (thoracic expansion exercise) dapat mengurangi sesak, memperbaiki pola pernapasan, meningkatkan ekspansi thorax, serta mempertahankan kemampuan fungsional pasien.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-07-25