Manajemen Fisioterapi untuk Kelemahan Otot dan Gangguan Keseimbangan pada Pasien pasca Lacunar Stroke di RS Soerojo Magelang: Case Report

Authors

  • Muhammad Mumtaz Ramadhani Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Umi Budi Rahayu Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Muhammad Fauzan Rumah Sakit Soerojo
    Indonesia

Abstract

Introduction: Sekitar 30% penderita stroke lacunar mengalami gangguan fungsional dalam periode tindak lanjut 5 tahun. Penurunan kekuatan otot pasca stroke lacunar adalah masalah utama yang membatasi fungsi ekstremitas. Gangguan keseimbangan juga merupakan tantangan besar bagi pasien pasca stroke. Gejalanya meliputi asimetri tubuh, waktu tumpuan singkat, dan kecepatan berjalan yang lambat, semuanya meningkatkan risiko jatuh. Case Presentation: Seorang perempuan berusia 61 tahun mengunjungi poli fisioterapi di RS Soerojo Magelang dengan keluhan berat pada paha depan kanan dan kiri saat berjalan dan beraktivitas sehari-hari. Pasien didiagnosis pasca stroke hemiparese kanan. Keluhan berat pada kaki pertama kali dirasakan secara tiba-tiba setelah salat subuh di masjid pada bulan Oktober 2023, sehingga membutuhkan bantuan untuk pulang. Management and Outcome: Pasien menjalani fisioterapi mingguan selama empat minggu, dengan sesi satu setengah jam yang meliputi modalitas alat, latihan penguatan, dan latihan keseimbangan. Discussion: Peningkatan terjadi pada skor manual muscle testing pada hip meliputi grup otot fleksor (2), ekstensor (2), adduktor (3), dan abduktor (3) menjadi fleksor (4), ekstensor (3), adduktor (4), dan abduktor (4). Pada knee dan ankle juga terdapat peningkatan meliputi grup otot fleksor (3), ekstensor (3), plantar fleksor (3), dan dorsi fleksor (3) menjadi fleksor (4), ekstensor (4), plantar fleksor (4), dan dorsi fleksor (4) pada pertemuan ke-4. Tidak terjadi peningkatan pada lingkar segmen ekstremitas bawah. Peningkatan skor single leg stance terjadi dari (0 detik) untuk kaki tumpuan kanan dan (2 detik) untuk tumpuan kiri menjadi (5 detik) dan (8 detik). Tercatat juga peningkatan waktu tempuh time up and go test dari (37,26 detik) pada pertemuan ke-1 menjadi (30,13 detik) pada pertemuan ke-4. Akan tetapi peningkatan skor single leg stance dan time up and go test masih di bawah nilai normatif. Conclusion: Latihan penguatan dan keseimbangan dilaporkan bermanfaat. Studi ini menunjukkan peningkatan pada kekuatan otot dan keseimbangan, meskipun tidak signifikan. Studi selanjutnya sebaiknya meningkatkan pengawasan dan jumlah pertemuan.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-07-25