Analisis Kelelahan Kerja Akibat Aktifitas Fisik terhadap Kecepatan Reaksi Mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta

Authors

  • Sinta Wulandari Universitas Islam Indonesia
    Indonesia
  • Anindya Agripina Hadyanawati Universitas Islam Indonesia
    Indonesia

Abstract

Aktivitas fisik yang terlalu besar dan tidak berbanding lurus dengan kemampuan seseorang secara kumulatif dapat menimbulkan kelelahan kerja. Aktifitas fisik yang dilakukan adalah treadmill selama lima menit dengan kecepatan sedang. Hasil kuesioner SOFI berdasarkan perhitungan yaitu nilai rata-rata pada kurangnya energi pre-test serta post-test adalah 4 dan 4,8, pada aktivitas fisik pre-test serta post-tes adalah 2 dan 2,2, pada ketidaknyamanan fisik pre-test serta post-tes adalah 3,75 dan 3, pada kurangnya motivasi pre-test serta post-tes adalah 4,75 dan 4,5, pada rasa kantuk pre-test serta post-tes adalah 5 dan 4,8. Pada kelelahan tertinggi yaitu pada dimensi kurangnya motivasi pada saat pre-test dengan presentase nilai 4,75. Selanjutnya hasil waktu reaksi dilakukan pengujian berupa perbandingan pre-test dan post-test. Perbandingan signifikansi antara nilai waktu reaksi pre-test dan post-test sebesar 0,142 > 0,05 sehigga diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kelelahan antara sebelum dilakukannya test dan sesudah dilakukannya test. Selain menggunakan uji paired sample t-test dilakukan juga perbandingan rata-rata untuk semua responden. Didapatkan hasil untuk pre-test sebesar 0,42 detik dan post-test sebesar 0,45 detik. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut diketahui bahwa perbedaan antara pre-test dan post-test sangat kecil.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2020-05-02