Gangguan Kognitif dan Depresi: Studi Potong Lintang pada Lansia yang Menjalani Hemodialisis

Authors

  • Shella Thea Ciputra Hospital CitraGarden City
    Indonesia
  • Monica Sari Devy Rumah Sakit Ketergantungan Obat
    Indonesia
  • Nicholas Hardi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
    Indonesia

Abstract

Permasalahan yang dialami oleh pasien hemodialisis tidak terbatas pada gangguan fisik, namun juga gangguan mental. Gangguan Neuropsikiatri umum terjadi pada pasien hemodialisis, dimana gangguan kognitif dan depresi adalah gangguan yang paling sering terjadi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prevalensi dan mengidentifikasi hubungan antara gangguan kognitif dan depresi pada lanjut usia (lansia) yang menjalani hemodialisis. Penelitian dilakukan pada 50 lansia yang menjalani hemodialisis selama lebih dari 1 bulan di Ciputra Hospital. Desain yang digunakan adalah potong lintang dan sampel diambil secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yaitu Mini-Mental State Examination (MMSE) dan Geriatric Depression Scale (GDS). Data dianalisa menggunakan SPSS 23 dengan uji komparatif. Didapatkan median usia responden adalah 67 tahun, responden perempuan sebanyak 52%, dan median lama menjalani hemodialisis adalah 19,5 bulan. Sebanyak 17 orang responden (34%) mengalami gangguan kognitif, 25 orang responden (50%) mengalami depresi, dan 13 orang (26%) yang mengalami keduanya. Faktor yang berhubungan dengan gangguan kognitif adalah pendidikan yang rendah (p=0.009), usia yang lebih tua (p=0.006). Selebihnya, didapatkan depresi berhubungan dengan gangguan kognitif (p=0.004), begitu pula sebaliknya (p=0.009). Kesimpulan penelitian ini adalah gangguan kognitif dan depresi terjadi lebih dari sepertiga responden, dan terdapat hubungan yang bermakna antara gangguan kognitif dan depresi.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-12-12