Retensi Urin

Authors

  • Alysia Ridharaudha Zahrania Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Riza Mazidu Sholihin RSUD Dr. Harjono S. Ponorogo
    Indonesia

Abstract

Retensi urin merupakan kegawatan urologi yang sering ditemukan, dimana terjadi ketidakmampuan pada seseorang untuk mengeluarkan urin yang terkumpul didalam buli-buli hingga kapasitas maksimal buli-buli terlampaui. Retensi urin memberikan gejala gangguan berkemih, termasuk diantaranya terdapat rasa tidak puas atau kesulitan dalam berkemih; pancaran kencing lemah, lambat, dan terputus-putus; dan keinginan untuk mengejan atau memberikan tekanan pada suprapubik saat berkemih.Pada pasien dengan keluhan saluran kemih bagian bawah, lakukan anamnesis danpemeriksaan fisik yang lengkap meliputi palpasi dan perkusi, pemeriksaan ronggapelvis, pemeriksaan neurologik, pemeriksaan urinalisis dan kultur urin, pengukuran volume residu urin, foto polos abdomen, uretrografi, ultrasonografi serta pemeriksaan fungsi berkemih dengan menggunakan uroflowmetry sangat dibutuhkan. Penanganan retensi urin yaitu dengan mengevakuasi urin dari kandung kemih dengan cara kateterisasi, punksi suprapubik, atau sistostomi buli-buli baik dengan menggunakan trokar maupun terbuka bila fasillitas tersedia.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-12-12