Kelumpuhan Wajah Neuron Motorik Bawah (LMN) Et Causa Bell’s Palsy: Laporan Kasus

Authors

  • Ayu Rizki Cahyati Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Almanda Maulita Izhari Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Titian Rakhma RSUD dr. Sayidiman Magetan
    Indonesia

Abstract

Bell’s palsy adalah kelumpuhan perifer yang paling umum dari nervus kranialis ketujuh dengan onset yang cepat dan unilateral. Insidensi Bell’s Palsy mencapai 15-20 kasus per-100.000 penduduk dengan 400.000 kasus baru per tahun. Patofisiologi yang mendasari Bell’s Palsy masih menjadi perdebatan. Etiologinya masih belum jelas. Diabetes, kehamilan, preeklamsia, obesitas, dan hipertensimerupakan factor resiko dari Bell’s Palsy. Lima penyebab hipotesis terjadinya Bell’s Pals, yaitu iskemik vaskuler, herediter, infkamasi, imunolgi dan infeksi yang disebabakan virus maupun bakteri. Penyebab virus lebih banyak diulas sebagai penyebeb penyakit ini. Lapran kasus seorang Wanita berusia 69 tahun datang dengan keluhan wajah merot sebelah kanan, mata kanan tidak dapat ditutup sempurna, dan lidah bagian kanan tidak dapat merasakan rasa asam, asin dan manis. Pada periksaan tanda vital danpemerksaan secara umum dalam batas normal. Pemeriksaan neurologis inspeksi pada wajah didapatkan tinggi alis, sudut mulut dan otot dahi asimetris. Sudut mulut sebelah kanan lebih rendah dan sudut nasolabial lebih datar pada sisi sebelah kanan. Pada pemeriksaan N. Fasialis (VII) saat bergerak terlihat otot dahi sebelah kanan tertinggal, tinggi alis dan sudut mata sebelah kanan lebih rendah, sudut mulut lebih tertarik kesebelah kiri, dan sudut nasolabial lebih datar pada sisi sebelah kanan. Pada saat pasien memejamkan mata diperoleh mata sebelah kanan lebih lemah atau ditemukan Bell’s Phenomenon (+). Penatalaksanaan diberikan terapi medikamentosa dan non medikamentosa. Prognosis pasien ini adalah bonam.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-12-12