Seorang Pria dengan Bronkiektasis dan Riwayat Tuberkulosis

Authors

  • Muhammad I'zaz Imtiyaz Yumna Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Hesti Nila Mayasari RSUD Dr. Harjono S. Ponorogo
    Indonesia

Abstract

Bronkiektasis adalah penyakit dengan pelebaran pada bronkus proksimal dengan ukuran diameter >2 mm yang disebabkan karena melemahnya atau rusaknya komponen otot dan elastisitas dinding bronkus. Seorang pria dengan riwayat penyakit tuberkulosis sebelumnya diduga mengidap penyakit bronkiektasis. Diagnosis tersebut ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Mortalitas pasien bronkiektasis sangat tergantung pada penyebab terjadinya penyakit. Salah satu pemeriksaan yang menunjang dan merupakan gold standar untuk menegakkan diagnosis bronkiektasis adalah High Resolution Comuted Tomography (HRCT). Secara keseluruhan, tujuan terapi adalah mengurangi gejala, meningkatkan kualitas hidup dan mencegah eksaserbasi. Perbaikan bersihan saluran napas adalah penatalaksanaan yang utama pada bronkiektasis, karena dapat memotong lingkaran setan inflamasi dan infeksi. Bersihan saluran napas dapat dilakukan dengan obat inhalasi (misalnya salin hipertonik 7%) dipadukan dengan fisioterapi dada, seperti alat oscillatory positive expiratory pressure (PEP), high-frequency chest wall oscillation (HFCWO), autogenic drainage, bernapas aktif dengan batuk yang efektif, atau perkusi dada manual. Mukolitik digunakan untuk mengurangi kekentalan sputum. Kasus ini cukup langka namun bisa terjadi pada siapapun baik pria maupun wanita, juga pada anak-anak hingga dewasa.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-12-12