Stroke Non Hemoragik: Laporan Kasus

Authors

  • Farhan Firliansah Adiningrat Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Karmila Novianti RS PKU Muhammadiya Surakarta
    Indonesia

Abstract

Stroke merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di dunia. Stroke dibagi menjadi dua, yaitu stroke hemoragik dan stroke non hemoragik. Sebagian besar disebabkan oleh stroke non hemoragik. Stroke non hemoragik dapat disebabkan oleh trombus dan emboli. Seorang perempuan berusia 75 tahun datang ke IGD RS PKU dengan keluhan penurunan kesadaran disertai pusing sejak 1 minggu yang lalu, frekuensi pusing sekali sehari dengan durasi kurang dari 1 jam, diperberat ketika aktifitas dan berkurang ketika waktu istirahat. Pasien terdapat riwayat hipertensi dan sering mengkonsumsi obat bodrex. Glasglow coma scale (GCS) pada pasien 10 (apatis), refleks fisilogi pada semua ekstremitas meningkat, refleks patologis positif, laterisaisi ke kanan, menigeal sign positf, kaku kuduk positif. Pemeriksaan laboratorium darah terdapat lekositosis, monisotosis. Pemeriksaan klinik terdapat peningkatan low density lipoprotein (LDL), gula sewaktu dan high sensitive (HS) troponin. Pada pemeriksaan rotgen thoraks menujukan bronkopenemunia, CT-Scan kepala didapatkan infark intra cerebri. Pasien di diagnosis stroke non hemoragik atau ischemic disease. Terapi yang diberikan yaitu furosemid, levofloxacin, paracetamol, ceftazidime, mecobalamin, citicoline, larutan elektrolit dan omeprazole.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-12-12