Tetanus EC Vulnus Ichtum Regio Pedis Dextra Metatarsal V pada Laki-Laki Usia 62 Tahun

Authors

  • Intan Qibgiah Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia

Abstract

Tetanus secara geografis lazim terjadi pada daerah pedesaan dengan kebersihan lingkungan dan fasilitas kesehatan yang buruk. Sampai saat ini tetanus masih sebagai masalah kesehatan masyarakat yang signifikan pada negara-negara yang sedang berkembang, oleh karena akses program imunisasi yang buruk, ditambah lagi penatalaksanaan tetanus yang modern membutuhkan fasilitas intensive care unit (ICU), yang sangat jarang tersedia pada sebagian besar populasi yang menderita tetanus yang berat. Pada negara berkembang, mortalitas tetanus melebihi 50%. Kematian utamanya terjadi karena kegagalan respirasi akut. Di negara sedang berkembang seperti Indonesia, insiden dan angka kematian dari penyakit tetanus masih cukup tinggi. Oleh karena itu tetanus masih merupakan masalah kesehatan. Tetanus disebabkan oleh toksin dari bakteri Clostridium tetani dan ditandai dengan kejang otot dan disfungsi sistem saraf otonom. Karakteristik dari tetanus adalah muscle rigidity dan painful muscle spasms. Bentuk tetanus secara umum, kekakuan dan nyeri pada saat membuka mulut (trismus or “lock jaw”) dan atau leher, bahu dan otot perut. Bagian awal dari penyakit ini berupa spasme yang dipicu oleh stimulus sensory seperti sentuhan, suara keras dan cahaya terang. Sebagai progres dari penyakit ini kejang umum yang terjadi secara spontan (tetanospasms develop). Inisiatif vaksinasi global telah cukup berhasil tetapi mereka terus menghadapi banyak tantangan. Pengobatan tetanus bertujuan untuk mengontrol kejang dan mengurangi ketidakstabilan kardiovaskular, dan terdiri dari debridemen luka, antitoksin, antibiotik, dan perawatan suportif. Laporan kasus ini bertujuan melaporkan sebuah kasus pasien dengan keluhan kekakuan disertai adanya luka di kaki kanan. Diagnosis masuk pasien adalah tetanus. Pasien mendapat perawatan di RSUD Ir. Soekarno dilakukan penatalaksanaan tetanus, setelah dirawat selama 5 hari pasien diperbolehkan pulang dengan diagnosis akhir tetanus.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2023-06-26