Upaya Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Tn. W dengan TB MDR dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Kepatuhan Konsumsi Obat

Authors

  • Diyah Pangestu Wiranti Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Izzah Tsaqoofah Jati Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Salsabila Nurussyifa Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Zukhrufa Delima Majid Puskesmas Bulu Sukoharjo
    Indonesia
  • Yusuf Alam Romadhon Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia

Abstract

Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Kuman Mycobacterium tuberculosis menular melalui udara (airborne disease). Terdapat tiga kategori utama yang digunakan untuk surveilans dan pengobatan TB Resisten Obat yakni TB-MDR, TB-RR dan TBXDR. TB MDR merupakan kasus TB yang disebabkan oleh resistensi bakteri Mycobacterium tuberculosis terhadap isonizaid (H) dan rifampisin (R). Di Indonesia terdapat 6.800 kasus baru TB dengan Multi Drug Resistance (TB MDR) setiap tahun. Diperkirakan 2% dari kasus TB baru dan 12% dari kasus TB pengobatan ulang merupakan kasus TB MDR. Ketidakpatuhan berobat pasien yang menimbulkan kegagalan dan kekambuhan pada penderita sehingga muncul resintensi obat dan penularan penyakit secara terus menerus. Di Puskesmas Bulu, TB MDR merupakan penyakit yang termasuk dalam 10 besar penyakit rawat jalan dengan jumlah yang sangat meningkat dari tahun ke tahun. Kami melaporkan kasus TB MDR pada Tn.W. Keluhan yang dirasakan Tn. W yaitu batuk yang tidak kunjung sembuh dengan hasil tes TCM menunjukan positif TB MDR rifampisisn resistance. Keluarga Tn.W berbentuk keluarga dengan fungsi holistic yang cukup baik, penilaian fungsi fisiologis mengunakan APGAR Family Tn.W didapatkan skor 8 dimana dapat disimpulkan bahwa nilai fisiologis keluarga Tn.W sehat. Penilaian fungsi patologis menggunakan SCREEM didapatkan ekonomi yang tergolong cukup, mempunyai pendidikan terakhir SD, rutin berobat dan mempunyai asuransi kesehatan. Prioritas masalah pada Tn.W yaitu rendahnya tingkat pengetahuan terhadap penyakit yang diderita sehingga pasien perlu dilakukan edukasi secara menyeluruh meliputi promotif, preventif, kuratif serta rehabilitatif.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2023-08-04