Manajemen Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis untuk Mengurangi Tingginya Kasus Demam Berdarah Dengue di Puskesmas Bendosari dengan Program "Cadar Cantik" (Cegah Demam Berdarah Kecamatan Bendosari Anti Jentik)

Authors

  • Dika Arifianti Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Tiara Alfitriana nl209@ums.ac.id
    Indonesia
  • Dona Parenta Mulia Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Nining Lestari Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Tri Agustina Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Sugeng Purnomo Puskesmas Bendosari Sukoharjo
    Indonesia

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti yang ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan manifestasi perdarahan seperti uji tourniquet (rumple lead) positif, bintik-bintik merah dikulit (petekie), mimisan, gusi berdarah dan lain sebagainya. Kabupaten Sukoharjo memiliki 12 kecamatan dengan 167 desa dan terdapat 11 kecamatan yang endemis, pada tahun 2019 kecamatan Bendosari terdapat 3 desa endemis dengan 24 kasus kesakitan DBD, kasus kematian 0 serta (Angka Bebas Jentik) ABJ 85%. Adanya kasus DBD setiap tahunnya menandakan desa tersebut belum bebas jentik. Strategi pengendalian vektor harus diintegrasikan dengan peran serta masyarakat yang kuat dan kerja sama lintas sektor dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M (Menguras, Menutup,Mengubur) PLUS dan pemantauan jentik berkala melalui program yang kami usulkan untuk Puskesmas Bendosaari yaitu "CADAR CANTIK" Cegah Demam Berdarah Kecamatan Bendosari Anti Jentik.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2023-08-04