Asfiksia Sedang pada Bayi Baru Lahir

Authors

  • Kautsar Prastudia Eko Binuko RSUD dr. Harjono Ponorogo
    Indonesia
  • Fiki Susanti Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia

Abstract

Asfiksia neonatorum merupakan kondisi ketidakmampuan bayi bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Bayi baru lahir sangat berisiko mengalami ketidakmampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan pasca dilahirkan. Pada tahun 2019, penyebab kematian neonatal terbanyak kedua adalah asfiksia setelah berat badan lahir rendah (BBLR). Kami melaporkan presentasi klinis dan penatalaksanaan sebuah kasus asfiksia sedang pada bayi baru lahir di rumah sakit Dr. Harjono S. Ponorogo. Metode penelitian meliputi studi kasus case report. Seorang bayi laki-laki baru lahir dari Ny. S 42 tahun G3P3A0 usia kehamilan 38 minggu dengan persalinan Sectio Caesaria Trans Peritoneal (SCTP) et causa Premature Rupture of Membrane (PRM). Bayi lahir pada tanggal 2 September 2023 dengan kondisi ketuban mekonial, bayi tidak menangis kuat saat lahir, berat lahir 2500 gram, panjang badan 48 cm dan tidak ditemukan adanya kelainan bawaan saat lahir. Saat lahir, skor apgar pada menit ke-1adalah 5 dan pada menit ke-5 adalah 7. Bayi didiagnosis dengan neonatus aterm (usia kehamilan 38 minggu), neonatus berat lahir cukup (2500 gram), neonatus sesuai masa kehamilan (BB 2500 gram dengan usia kehamilan 38 minggu pada tabel LUBCHENCO) dengan persalinan secara SCTP ec PRM dan asfiksia sedang. Tatalaksana yang dilakukan berupa resusitasi neonatus, perawatan tali pusat, O2 nasal canule 1 lpm, Inj vitamin K 1x1 mg dan salep mata.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-04-24