Proceeding Book Call for Papers Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta https://proceedings.ums.ac.id/index.php/kedokteran <p>Proceeding Title: <strong>Proceeding Book Call for Papers Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta<br /></strong>Organizer: Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta<br />ISSN (Online): <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1579573044" target="_blank" rel="noopener">2721-2882</a></p> <p>Proceeding Book Call for Papers Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta diterbitkan dalam rangka seminar tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta.</p> en-US rsb156@ums.ac.id (Rochmadina Suci Bestari) rsb156@ums.ac.id (Rochmadina Suci Bestari) Wed, 24 Apr 2024 08:47:00 +0700 OJS 3.3.0.8 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Front Matter https://proceedings.ums.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/3718 <p><em>Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh</em></p> <p>Yang saya hormati, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta, Dr. dr. Flora Ramona Sigit Prakoeswa, M.Kes., Sp.DVE, Dipl.STD-HIV AIDS, FINSDV, FAADV, beserta jajarannya yang senantiasa mendukung seluruh kegiatan civitas akademika FK UMS. Yang saya hormati, seluruh peserta Call for Paper Thalamus 2024. Yang saya banggakan, rekan rekan panitia Call for Paper Thalamus 2024.</p> <p>Alhamdulillah, Puji Syukur kehadirat Allah S.W.T., karena dengan izin-Nya, Call for Paper Thalamus dengan tema "<strong>Medical Emergencies For Primary Care And General Practice</strong>" dapat terlaksana dan diterbitkan dengan baik. Dengan rasa syukur yang mendalam, kami mempersembahkan prosiding ini sebagai hasil dari acara Thalamus FK UMS. Acara ini merupakan wadah yang penting bagi para akademisi, praktisi, dan peneliti untuk berbagi ide, penemuan, dan inovasi terkini dalam Bidang Kedokteran. Penting bagi kita semua untuk memahami jenis-jenis keadaan darurat (emergency) yang mungkin terjadi, tindakan pertolongan pertama yang diperlukan, dan bagaimana pencegahannya. Dalam buku prosiding ini, Anda akan menemukan beragam makalah ilmiah yang mencakup berbagai aspek dan disiplin ilmu di bidang kesehatan. Para peneliti, akademisi, dan praktisi medis telah berkontribusi dengan pengetahuannya, pengalamannya, dan temuan terbarunya untuk mewarnai setiap halaman buku ini. Saya ucapkan terima kasih kepada semua penulis, reviewer, serta pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara ini, serta kepada seluruh panitia yang memberikan kelonggaran dan usaha terbaiknya untuk menyukseskan kegiatan ini. Terakhir, semoga dengan prosiding yang telah diterbitkan ini bisa memberikan wawasan dan ilmu yang bermanfaat kepada seluruh pembaca.</p> <p>Terimakasih<br><em>Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh</em></p> Faryn Dzaky Al Ala Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.ums.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/3718 Wed, 24 Apr 2024 00:00:00 +0700 Leptospirosis dengan Gagal Ginjal Akut pada Laki-Laki 82 Tahun: A Case Report https://proceedings.ums.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/3719 <p>Leptospirosis merupakan penyakit infeksi yang ditransmisikan baik secara langsung ataupun tidak langsung dari binatang ke manusia (zoonosis) yang ditularkan melalui tikus. Leptospirosis merupakan penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah jika tidak dilakukan upaya pencegahan sedini mungkin. Penyakit ini ditandai, demam tinggi, menggigil, mual, diare, bahkan penurunan kesadaran dapat disertai nyeri kepala daerah frontal, nyeri otot betis, paha, pinggang terutama saat ditekan. Conjuntival injection dan conjungtival suffusion dengan ikterus merupakan tanda patognomonik untuk leptospirosis. Seorang laki-laki usia 82 tahun datang ke igd dengan keluhan demam dengan suhu 40,4o sejak 3 hari demam naik turun dan menurun apabila diberi obat demam, pada malam hari demam kembali tinggi, badan terasa panas dingin. Mual dan muntah 3x dalam sehari. Satu minggu SMRS lemas, mulai mual, nafsu makan berkurang, batuk kering, dan pilek. Pusing (-), nyeri otot (-). Pemeriksaann hematologi adanya peningkatan leukosit 16.97, netrofil 89.8 dan penurunan pada eritrosit 4.13, hemoglobin 11.3. Pada pemeriksaan kimia klinik didapatkan peningkatan ureum 212 dan kreatin 7.2 Pemeriksaan IgM Leptospirosis didapatkan hasil yaitu positif. Rontgen Thorax PA didapatkan infiltrate paracardial bilateral dan CTR &gt; 0.56 kesan bronkopneumonia dengan kardiomegali. Pasien didiagnosis Leptospirosis (Weil disease), AKI, dan Bronkopneumonia. Pasien mendapat terapi Infus Nacl 0,9% 16 tpm, ceftriaxone 2gram/12 jam IV, sanmol 1gram/8 jam IV, levofloxacin 500 mg/hari IV selama 3 hari, omeprazole 1fl/12jam IV, Ondansetron 8mg/12 jam IV, asetilsistein 500mg/8jam IV, methylprednisolone 31,25mg/12 jam asam folat 1mg 2 x 1 peroral, natrium bicarbonate 500mg 3x1 peroral, episan 3x1 peroral.</p> Retno Suryaningsih, Sitta Rahma Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.ums.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/3719 Wed, 24 Apr 2024 00:00:00 +0700 Craquele Eczema pada Wanita 75 Tahun dengan Diabetes Mellitus Tipe 2: Sebuah Laporan Kasus https://proceedings.ums.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/3720 <p>Craquele eczema atau asteatotic eczema merupakan kondisi kekeringan kulit (xerosis) disertai gangguan sawar kulit akibat hilangnya kandungan air dalam stratum korneum yang ditandai dengan garis halus, skuama, dan gatal. Kondisi ini umum terjadi pada pasien geriatri dan memiliki predileksi biasanya di tungkai kaki. Penyebabnya multifaktorial, bisa karena penurunan aktivitas kelenjar sebaseus dan keringat, perubahan komposisi lipid, kondisi sistemik, penyakit autoimun, malnutrisi, dan lain-lain. Pada kasus ini dilaporkan seorang wanita bernama Ny. J, 75 tahun datang dengan keluhan kulit merah, gatal, pecah-pecah, dan perih di bagian kedua tungkai kaki bawah bagian depan dan punggung kaki sejak 5 hari lalu. Pasien memiliki riwayat diabetes mellitus dan sedang mengonsumsi obat rutin. Pelembab, kortikosteroid, antibiotik, dan antihistamin diberikan dalam kasus ini. Penatalaksanaan kasus ini ditujukan untuk mengembalikan kelembaban pada kulit. Pelembab menjadi kunci utama pengobatan kondisi ini karena akan membantu melindungi sawar kulit yang telah rusak dan menghidrasi kulit sehingga kondisi tidak semakin berat. Pemberian kortikosteroid dan antibiotik membantu meredakan inflamasi pada kulit serta mencegah infeksi sekunder.</p> Nur Alfi Khoirul Fajriati, Flora Ramona Sigit Prakoeswa, Ratih Pramuningtyas Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.ums.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/3720 Wed, 24 Apr 2024 00:00:00 +0700 Seorang Pria Muda dengan Tuberkulosis Usus Menyerupai Peritonitis https://proceedings.ums.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/3721 <p>Latar Belakang : Tuberkulosis usus (ITB) merupakan bagian kecil dari TB luar paru, dan diagnosisnya seringkali menimbulkan tantangan besar karena gejalanya yang tidak spesifik terutama ketika tidak ada infeksi paru aktif dan terdapat kesamaan dengan penyakit perut lainnya.</p> <p>Kasus : Seorang pria 26 tahun suspek peritonitis dengan gejala nyeri perut, disertai perut membesar, kembung, sebah, demam selama satu minggu, mual, dan nafsu makan menurun. Hasil ultrasonografi perut didapatkan gambaran asites, pengaburan fat line curiga ec proses inflamasi, tak tampak gambaran pneumoperitoneum, maupun gambaran ileus pada foto abdomen 3 posisi dan hasil histopatologi menunjukkan lumen berisi massa amorf, submukosa dengan hiperplasia folikel limfoid, banyak sebukan limfosit, dan didapatkan fibrosis serta perlemakan.</p> <p>Hasil : Setelah dilakukan laparatomi gejala perut membaik. Gambaran histopatologis akan memberikan diagnosis. Keterlambatan diagnosis akan menyebabkan komplikasi yang lebih parah.</p> <p>Kesimpulan : Saat ini kunci mendiagnosis tuberkulosis usus dengan menggunakan kombinasi radiologi dan histopatologi. Penatalaksanaan medis dengan memberikan obat antituberkulosis dan obat simptomatik.</p> Imam Nur Hafizh, Bakri Hasbullah Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.ums.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/3721 Wed, 24 Apr 2024 00:00:00 +0700 Upaya Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Tn. M dengan Hipertensi dan Vitiligo https://proceedings.ums.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/3723 <p>Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit tidak menular yang saat ini masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Pasien bernama Tn. M berumur 62 tahun datang ke poli umum Puskesmas Bendosari dengan keluhan pusing berdenyut serta terasa pegal-pegal, kenceng dibagian pundak sejak kemarin, memberat saat dibuat aktifitas berat. Pasien mengatakan ada riwayat bahwa dirinya didapati hipertensi sudah 2 bulan yang lalu sejak melakukan pemeriksaan ke dokter, dari saat itu pasien mengatakan sering minum obat hipertensi, namun pasien mengatakan tidak rutin meminum obat hipertensinya, dan semenjak tahu tensinya tinggi pasien sering mengecek tensinya di posyandu lansia terdekat. Pasien juga mengeluhkan mata kiri merah terasa ganjel, gatel sejak kemarin setelah bepergian dari sawah, Tn.M merasa kemasukan barang atau sesuatu pada mata. Dilakukan pemeriksaan dengan pendekatan keluarga untuk mencari penyebab dan faktor risiko yang ada dalam keluarga pasien. Selanjutnya, penyakit diberikan perawatan secara komprehensif dengan tatalaksana non medikamentosa dan medikamentosa. Dilakukan edukasi pada pasien dan keluarga mengenai penyakit pasien dan pentingnya diet makanan, berolahraga, dan kepatuhan dalam mengkonsumsi obat.</p> Sitta Rahma, Dessy Wahyuni, Ravi Assaro Al Adib Putra, Athip Naufal, Arsita Rasmi, Burhannudin Ichsan Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.ums.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/3723 Wed, 24 Apr 2024 00:00:00 +0700 Efusi Pleura Hemoragik Masif Rekuren Menyerupai Malignansi pada Wanita Usia 52 Tahun dengan Penyakit Ginjal Kronik https://proceedings.ums.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/3724 <p>Efusi pleura adalah penumpukan cairan berlebih dalam kavitas pleura, dapat digolongkan menjadi efusi pleura transudat dan eksudat. Efusi pleura pada pasien gagal ginjal kronik dapat disebabkan oleh malignansi, proses inflamasi akibat toksin uremik, dan infeksi sekunder oleh gangguan imunitas. Gejala yang ditimbulkan pada umumnya adalah sesak napas dan nyeri dada yang dapat bersifat unilateral maupun bilateral. Hasil pemeriksaan darah lengkap, biopsi jaringan pleura, sitologi cairan pleura, dan kultur cairan pleura dapat dilakukan untuk menentukan etiologi. Pada kasus ini efusi pleura hemoragik masif rekuren pada hemithoraks dekstra terjadi pada pasien dengan gagal ginjal kronik yang rutin melakukan hemodialisis sejak 5 tahun sebelum keluhan berlangsung dengan komorbiditas hipertensi dan diabetes melitus. Pasien mengeluhkan nyeri dada dan sesak napas terutama pada dada kanan yang memberat saat berbaring dan membaik saat duduk, disertai batuk kering dan mual. Keluhan ini berulang setelah pasien mendapatkan tatalaksana drainase cairan dengan WSD (water sealed drainage) 12 hari sebelumnya pada sisi yang sama. Hasil pemeriksaan penunjang menunjukan kecurigaan pada malignansi, infeksi sekunder (efusi parapneumonia dan tuberkulosis), serta pleuritis uremik. Tatalaksana yang tepat dan komprehensif sangat diperlukan dalam penentuan terapi, terutama dalam mengatasi rekurensi dan menurunkan morbiditas pada pasien.</p> K Krisbiyanto, Lidya Goprani Umar Copyright (c) 2024 https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://proceedings.ums.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/3724 Wed, 24 Apr 2024 00:00:00 +0700