Arpanggalawar (Akar Pangkat Tiga Kelelawar) sebagai Alat Peraga Inovatif dalam Pembelajaran Matematika di SD

Authors

  • Rini Wulandari Universitas Negeri Semarang
    Indonesia
  • Tia Mawarni Universitas Negeri Semarang
    Indonesia

Abstract

Perkembangan kognitif anak usia SD (7-11 tahun) menurut Piaget masuk ke dalam tahap operasional konkrit, dimana anak belajar secara efektif dengan memanipulasi benda konkrit. Bruner juga mengungkapkan bahwa dalam proses belajar anak sebaiknya diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-benda (alat peraga). Anak akan belajar melalui tahap enaktif atau melalui benda benda nyata, kemudian berlanjut pada tahap ikonik atau melalui gambar dan terakhir tahap simbolik atau melalui simbol simbol. Pembelajaran yang menggunakan alat peraga memungkinkan siswa lebih memahami materi dibandingkan tidak menggunakan alat peraga. Maka dari itu penulis mengembangkan alat peraga Arpanggalawar (Akar Pangkat Tiga Kelelawar) berdasarkan literatur jurnal. Alat peraga Arpanggalawar bertujuan untuk mengembangkan alat peraga pada materi akar pangkat tiga agar mempermudah pemahaman siswa. Komponen alat peraga arpanggalawar sebagai berikut : sayap satuan, sayap ribuan dan kantong bilangan yang diajarkan melalu ipermainan yang menarik sehingga mampu meningkatkan minat serta menciptakan pelajaran lebih menyenangkan. Melalui analisis SWOT yang telah dilakukan penulis, alat peraga arpanggalawar efektif untuk dijadikan inovasi alat peraga matematika materi akar pangkat tiga.

Downloads

Published

2019-07-10