Pembelajaran Literasi Matematika Berbasis Budaya Lokal di Nusa Tenggara Timur (Model PLMBL)

Authors

  • Agapitus Hendrikus Kaluge Universitas Katolik Widya Mandira
    Indonesia
  • Maria Gracia Manoe Gawa Universitas Katolik Widya Mandira
    Indonesia

Abstract

Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) yang bertujuan mengembangkan model pembelajaran literasi berbasis budaya lokal pada pembelajaran matematika di Nusa Tenggara Timur. Metode dalam penelitian ini meliputi studi literatur dan studi lapangan yang mencakup observasi pelaksanaan pembelajaran, pengisian angket, dan wawancara. Kegiatan ini dilakukan dalam lima kali uji coba hingga evaluasi dan revisi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Angkasa dan SMP St. Theresia Kupang. Pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari tiga tahapan (Kern,2000) yaitu responding, revising, dan reflecting. Aspek budaya lokal yang digunakan yaitu penggunaan bahasa pergaulan (dialek Kupang) yang hanya dipakai pada saat diskusi kelompok atau interaksi antar siswa. Penggunaan dialek Kupang di antara siswa dapat membuat mereka lebih rileks, akrab, dan mudah berkomunikasi. Sedangkan komunikasi dengan guru tetap menggunakan bahwa Indonesia. Hasil penelitian ini sbb: Respons siswa 86% mengatakan baik. Respon guru juga baik. Pembelajaran ini berjalan efektif yang ditunjukkan kemampuan guru mengelola pembelajaran baik, aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berjalan baik, (3) ketuntasan belajar siswa mencapai 83%. Dari hasil keterlaksanaan komponen model sbb: 87% kegiatan dalam fase-fase sintaks terlaksana dengan baik, 84% sistem sosial terlaksana dengan baik, 89% prinsip reaksi terlaksana dengan baik, dan 88% sistem pendukung terlaksana dengan baik. Dengan demikian model pembelajaran ini dapat digunakan di sekolah dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi siswa dalam bidang matematika.

Downloads

Published

2018-08-28