Penerapan Metode Spatial Autoregressive Model pada Pemetaan Daerah di Indonesia Berdasarkan Gizi Buruk Tahun 2016

Authors

  • Riza Indriani Rakhmalia Universitas Islam Indonesia
    Indonesia
  • Aisyah Ummi Mu'minin Universitas Islam Indonesia
    Indonesia
  • Tri Atmaja Huda Universitas Islam Indonesia
    Indonesia
  • Edy Widodo Universitas Islam Indonesia
    Indonesia

Abstract

Gizi balita merupakan salah satu indikator kesehatan masyarakat. Salah satu cara untuk meningkatkan indikator kesehatan yaitu dengan memperbaiki status gizi pada balita. Akibat yang ditimbulkan dari kurang gizi adalah kerentanan terhadap penyakit-penyakit infeksi terlebih pada kasus gizi buruk yang dapat menyebabkan kematian. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik dan pengaruh variable dependen terhadap variabel independen, serta dapat mengimplementasikan metode regresi spatial pada gizi buruk. Peneliti menggunakan analisis Spatial Autoregressive Model (SAR) untuk pemetaan daerah di Indonesia berdasarkan Gizi Buruk tahun 2016. Variabel dependen yang digunakan adalah variabel angka gizi buruk, dan terdapat beberapa variabel independen yaitu persentase penduduk miskin, persentase pemberian ASI ekslusif dan persentase balita kurus. Data yang digunakan bersumber dari Data Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan hanya variabel persentase balita kurus yang mempengaruhi gizi buruk di Indonesia dengan nilai R2 = 0,579 yang berarti bahwa model tersebut mampu menjelaskan variasi dari gizi buruk sebesar 57,9% dan sisanya 42,1% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Provinsi dengan jumlah penduduk gizi buruk balita tinggi antara lain Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah,Sulawesi Selatan, Sulawesi Timur, Papua Barat, Maluku Tengah, Maluku Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

Downloads

Published

2018-08-28