Reinterpretasi Purifikasi dan Dinamisasi dalam Pengajian (Unsur Majelis Tabligh)

Authors

  • Ari Saputra Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Sukma Windu Aji Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Rizki Arief Gunawan Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Abdullah Azzam Al Fatih Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Sheptian Tunjung Arianto Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia

Abstract

Komunikasi dakwah yaitu suatu jenis komunikasi yang berisi ajakan atau himbauan kepada manusia untuk bergerak menuju ke jalan Allah SWT, atau mengajak dan menghimbau manusia untuk berjalan menuju jalan kebaikan dan untuk meninggalkan jalan kemunkaran. Salah satu penyampaian dakwah yang sering ditemui adalah pengajian, kita tidak jarang menemui acara pengajian di daerah sekitar kita, dalam suatu pengajian pasti membahas mengenai ajakan dan himbauan kepada masyarakat untuk memperbaiki amalan, misalnya himbauan untuk tidak meninggalkan shalat, ajakan untuk selalu berbuat kebaikan kepada orang lainPada penulisan artikel kita kali ini akan menggunakan metode studi Pustaka, yang dimana metode studi Pustaka yaitu metode penelitian pengumpulan data dengan mengumpulkan sumber-sumber data yang akan digunakan sebagai referensi dalam menuliskan suatu karya ilmiah yang dilakukan dengan cara menganalisis konsep-konsep teoritis, dokumen, gambar ataupun yang lainnya yang berkaitan dengan pembahasan permasalahan yang ada dalam karya ilmiah.Reinterpretasi memiliki makna yaitu kegiatan penafsiran ulang atau kegiatan menafsikan suatu pandangan seseorang dalam menerjemahkan atau mengartikan suatu hal. Purifikasi dapat dimaknai sebagai pemurnian, pembersihan, pensucian. Dalam Muhammadiyah purifikasi memiliki makna sebagai suatu upaya yang dilakukan untuk membersihkan ajaran agama islam sesuai dengan sumber ajaran islam yang sebenar-benarnya yaitu Al- Qur’an dan Al-sunnah, . Memperbaiki akhlak dan akidah dan agar mencapai tujuan pengajian, dalam penyampaian dakwah di dalam pengajian harus disesuaikan dengan situasi, kondisi atau dilemma yang sedang dihadapi oleh masyarakat agar penyampaian dakwah dapat dilaksanakan secara efektif dan mampu mencapai tujuan dakwah dalam melakukan dakwah di dalam pengajian, orang yang melakukan dakwah atau orang yang menyampaikan pesan kepada orang lain di kegiatan pengajian atau yang biasa disebut dengan Da'i.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2023-07-24

How to Cite

Saputra, A., Aji, S. W., Gunawan, R. A., Fatih, A. A. A., & Arianto, S. T. (2023). Reinterpretasi Purifikasi dan Dinamisasi dalam Pengajian (Unsur Majelis Tabligh). Prosiding Seminar Nasional Dan Call for Paper Pengembangan Dakwah, Pondok Al Islam Dan Kemuhammadiyahan, 18–25. Retrieved from https://proceedings.ums.ac.id/index.php/lppik/article/view/3812