Optimasi Pembuatan Arang Aktif untuk Detoksifiksi pada Proses Fermentasi Hidrolisat Kertas Bekas

Authors

  • Ahmad M. Fuadi Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • M Mujiburohman Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Rois Faton Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Danastri Ratna Nursinta Dewi Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia

Abstract

Energi sudah menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan sehari-hari. Namun karena jumlahnya yang semakin menipis, para ilmuan mulai mencari sumber energi alternatif. Salahsatunya adalah bahan berbasis selulosa. Kertas HVS bekas merupakan salah satu material yang kandungan selulosanya sangat tinggi dan melimpah, pada tahun 2010 mencapai sekitar 400 juta ton. Sehingga kertas HVS bekas memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan bioetanol. Hidrolisis selulosa akan menghasilkan glukosa serta bahan-bahan lain seperti furfural. Furfural merupakan salah satuasam karboksilat dan fenol yang bersifat meracuni mikroorganisme pada saat proses fermentasi. Arang aktif dapat digunakan sebagai adsorben yang efektif untuk menghilangkan berbagai kontaminan organik dan anorganik. Arang aktif juga dipengaruhi oleh reagen aktivasi yang digunakan. Dalam penelitian ini digunakan reagen aktivasi KOH dan K2CO3 dengan metode pemanasan microwave dan autoclave. Diketahui bahwa semakin tinggi konsenterasi reagen aktivasi maka semakin tinggi pula kadar bioetanol yang terbentuk karena luas permukaan arang aktif yang semakin besar. Perolehan bioetanol yang paling tinggi yaitu pada konsenterasi reagen aktivasi 3,5N KOH dan 3,5N K2CO3.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2020-01-09