Pengaruh Waktu Maserasi dan Konsentrasi Pelarut pada Proses Perendaman Daun Ketapang (Terminalia Catappa Linn) terhadap Pewarnaan Kain

Authors

  • Tyan Prasetyo Fendy
  • H Haryanto

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal dalam pengembangan sumber daya manusia, salah satunya dengan memanfaatkan sumber daya alam yang diolah menjadi zat pewarna alami tekstil. Bahan pewarna tekstil alami adalah daun ketapang (Terminalia Catappa Linn). Penggunaan bahan alami bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat pewarnaan tekstil. Artikel ini memuat hasil penelitian mengenai pengaruh konsentrasi zat warna daun ketapang pada proses meserasi terhadap kualitas warna yang dihasilkan dan mengetahui konsentrasi pelarut yang ideal pada proses maserasi agar mendapatkan hasil yang optimal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah maserasi, maserasi merupakan metode yang sangat sederhana untuk mendapatkan zat pewarna dengan variasi waktu maserasi 2, 4, 6, 8, 10 hari. Acuan yang digunakan dalam pewarnaan ini adalah banyaknya kadar tanin yang terkandung dalam bahan tersebut. Pada penelitian ini menggunakan daun ketapang segar sebagai bahan, dan menggunakan variasi pelarut etanol 90%, 80%, 70%, 60%, 50%. Uji kadar tanin dilakukan menggunakan Spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang 400-450 nm. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa semakin lama waktu ekstraksi maka semakin tinggi kandungan tanin yang dihasilkan, Uji kadar tanin tertinggi pada konsentrasi pelarut etanol 90% dan rentang waktu maserasi terbaik adalah hari ke-6 sampai ke-8 tergantung konsentrasi pelarut yang digunakan.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-02-25