Pola Perkembangan Slump dan Squatters di Desa Banyudono

Authors

  • Endra Rizky Gemellio Hadinagoro Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Q Qomarun Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia

Abstract

Kondisi pemukiman yang tidak terkendali di bantaran sungai Kelurahan Banyudono membuat pemukiman di bantaran sungai menjadi kumuh. Seluruh bantaran sungai Kalimati dikategorikan kumuh sehingga sebenarnya bantaran sungai merupakan aset Desa Banyudono, sebaliknya justru hal ini merupakan wajah buruk bagi Desa. Program dan penataan struktur permukiman kumuh di Kelurahan Banyudono memang sudah dilakukan, namun pada dasarnya belum berhasil dikelola secara utuh. Identifikasi karakteristik permukiman kumuh bantaran sungai perlu dilakukan untuk mengetahui aspek dan variabel yang mempengaruhi permukiman kumuh bantaran sungai untuk kemudian dirumuskan konsep penataan yang sesuai dan dapat diimplementasikan pada permukiman kumuh bantaran sungai di lokasi penelitian.  Terbentuknya permukiman liar di sempadan sungai Kalimati dukuhKaligoro desa Bayudono Boyolali berawal bantuan pembangunan rumah di sekitar bantaran sungai lalu warga memiliki inisiatif sendiri dan berlangsung lambat. Mengurangi permukiman liar dapat dilakukan dengan: lebih mawas pada lahan-lahan kosong yang berpotensi menjadi permukiman, penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan pembangunan desa secara maksimal untuk menekan angka urbanisasi.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2021-08-02