Faktor Ruang Terbuka Hijau dalam Pembongkaran Microlibrary di Alun-Alun Bojonegoro

Authors

  • Muhammad Habib Wahyudi Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Yayi Arsandrie Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia

Abstract

Secara umum, perpustakaan memiliki fungsi sosial dan pendidikan. Tujuan meningkatkan minat baca masyarakat, namun memerlukan campur tangan berbagai pihak seperti pemerintah. Peran pemerintah adalah untuk menjadi mobilitas bagi masyarakat dengan cara memfasilitasi sarana dan prasarana. Tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggandeng Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) untuk membangun Microlibrary melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR). Microlibrary di bangun di tengah alun-alun atau ruang publik dan pusat keramaian, diharapkan bisa mendukung dan meningkatkan minat baca masyarakat Bojonegoro. Namun pada tahun 2019 Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Meminta EMCL untuk membongkar dan memindahkan bangunan Microlibary yang berada di alun-alun Bojonegoro. Kemudian Pemerintah Kabupaten Bojonegoro meminta dikembalikan fungsinya seperti semula dengan alasan untuk lebih mengoptimalkan fungsi Ruang Terbuka Hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dari fungsi Ruang Terbuka Hijau menjadi polemik dalam pembongkaran Microlirary di alun-alun Bojonegoro. Metode yang digunanakan adalah teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara mengenai faktor ruang terbuka hijau dan respon masyarakat terhadap pembongkaran tersebut. Hasil yang diperoleh merupakan pemaknaan antara hasil observasi dan wawancara menunjukan bahwa faktor ruang terbuka hijau memiliki beberapa kriteria dimana alun-alun masuk dalam golongan ruang terbuka non hijau bukan ruang terbuka hijau dan mayoritas respon masyarakat menjawab tidak tepat terhadap pembongkaran tersebut dengan alasan karena tidak mengurangi fungsi ruang terbuka hijau dan bisa menambahkan fasilitas umum yang bertujuan sosial edukasi.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2020-07-30