Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Gempa Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2018

Authors

  • Siti Nurul Hijah Universitas Islam Al-Azhar Mataram
    Indonesia
  • Mohammad Komarudin Universitas Islam Al-Azhar Mataram
    Indonesia

Abstract

Guncangan gempa bumi di Provinsi NTB memberikan kepanikan dan kebingungan masyarakat, Terjadinya enam kejadian gempa bumi yang memiliki magnitude lebih dari 5,5 SR. Gempabumi Tektonik berkekuatan 6,4 Skala Richter pada tanggal 29 Juli 2018 merupakan awal dari rangkaian gempa Lombok. Akibat dari gempa tersebut 567 orang meninggal dan 445.343 jiwa mengungsi. Kerusakan terjadi pada infrastruktur dan perumahan sehingga aktifitas masyarakat dan penduduk setempat mengalami kelumpuhan. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah melakukan Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca bencana gempa.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi dibidang perumahan dan permukiman pasca gempa secara swakelola oleh masyarakat didaerah terdampak gempa di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Wawancara dan obervasi dilakukan secara kualitatif dan semi-terstruktur untuk mendapatkan hasil analisis data. Hasil analisis data pelaksanaan rehabilitasi rekonstruksi dalam pembentukan kelompok masyarakatyang memiliki ketetapan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati/Walikota(ter-SK) untuk rusak berat 57,71%, rusak sedang 66,90% dan rusak ringan 59,95%, sedangkan dana pokmas yang sudah terisi untuk rusak berat 31,85%, rusak sedang 49,01% dan rusak ringan 47,04%. Rumah tahan gempa yang sudah selesai dibangun untuk RTG RISHA 1,64%, RTG RIKO 1,39%, RTG RIKA 0,85%, RTG RCI 0,00%, RTG RISBA 0,32%, RTG RISBARI 0,00%, RTG DOMUS 0,00%, RTG KUMAC 0,00%, RTG RISTA 0,00%, RTG RITA 0,00% dan RTG RISGA 0,00% dari total 40.315 minat RTG.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2019-06-19