Rekayasa Timbunan Tinggi pada Oprit Jalan Raya terhadap Kelongsoran dan Pemampatannya

Authors

  • S Suwarno Institut Teknologi Sepuluh Nopember
    Indonesia
  • Luthfi Amri Wicaksono Universitas Jember
    Indonesia

Abstract

Oprit jembatan jalan raya yang tinggi, seringkali terjadi masalah longsor dan penurunan(settlement). Untuk mengatasi masalah tersebut, dipergunakan material timbunan ringan, serta mengurangi beban timbunan pada oprit yaitu dengan cara memasang box culvert di bagian oprit paling tinggi (pada dinding abutment). Tinggi timbunan oprit pada abutment 1 dan abutment 2 adalah masing-masing 1.7 m dan 2.17 m dengan kemiringan rencana 1:2. Tanah pada BH-01 jembatan merupakan tanah lanau kelempungan dengan konsistensi medium yang memiliki nilai N-SPT rata-rata 10 sampai kedalaman 9.5 m; tanah pada BH-02 terdapat tanah pasir sampai kedalaman 7 m dengan N-SPT rata-rata 7 dan dilanjutkan lempung sampai kedalaman 30 m dengan N-SPT rata-rata 26; tanah pada BH-03 didominasi oleh lempung kepasiran sampai dengan kedalaman 28 m dengan N-SPT rata-rata 26 dan dilanjutkan oleh pasir sampai kedalaman 30 m; dan tanah pada BH-04 didominasi oleh lempung sampai kedalaman 10 m dengan N-SPT rata-rata 9. Rekayasa timbunan oprit dilakukan dengan memasang box culvert di dekat dinding abutment untuk mengurangi beban timbunan; serta yang stabil dan tidak memampat.Tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui angka keamanan terhadap kelongsoran dan mengurangi pemampatan tanah yang terjadi. Metoda yang dipakai adalah dengan memasang box culvert di belakang abutment untuk mengurangi beban timbunan dan serta memakai material timbunan ringan (geofoam). Hasil rekayasa ini menghasilkan angka keamanan longsor yang cukup aman dan besarnya pemampatan (settlement) cukup kecil.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-06-11