Evaluasi Pelaksanaan Proyek ditinjau dari Biaya dan Waktu berdasarkan Konsep Nilai Hasil dan Jaringan Kerja PDM (Studi Kasus: Proyek Rekonstruksi Jalan Pemalang-Pekalongan-Batang-Plelen Tahun Anggaran 2021)

Abstract

Pembangunan suatu infrastruktur agar bisa sesuai rencana dibutuhkan manajemen konstruksi yang baik dalam pelaksanaannya. Pelaksanaan proyek yang tidak sesuai rencana bisa mengakibatkan pembengkakan biaya atau keterlambatan proyek. Penelitian ini membahas evaluasi pelaksanaan proyek dan penjadwalan ulang pada Proyek Rekonstruksi Jalan Pemalang-Pekalongan-Batang- Plelen. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk pengendalian biaya dan waktu yaitu dengan konsep nilai hasil dan untuk penjadwalan ulang menggunakan metode Precedence Diagram Method (PDM). Hasil penelitian ini didapatkan evaluasi performa pelaksanaan proyek di minggu ke-21 sudah di atas progres rencana, dengan nilai bobot realisasi 86,594 % dan bobot rencana 84,730%. Setelah dilakukan evaluasi menggunakan metode konsep nilai hasil didapatkan indeks kinerja biaya (CPI) sebesar 1,150 yang berarti biaya aktual yang dikeluarkan lebih kecil dari biaya yang seharusnya dikeluarkan. Nilai indeks kinerja waktu (SPI) sebesar 1,022 yang berarti performa waktu pelaksanaan proyek lebih cepat dari rencana. Sisa biaya untuk menyelesaikan proyek yang dihitung dengan metode konsep nilai hasil didapatkan nilai Estimated Temporary Cost (ETC) sebesar Rp8.150.705.961 dan sisa waktu untuk menyelesaikan proyek (ETS) yaitu 4,892 minggu. Penjadwalan ulang yang dilakukan setelah adanya addendum pada minggu ke 21 dengan menggunakan metode Precedence Diagram Method (PDM) didapatkan waktu kritis sebesar 22 hari dan nilai Estimated Temporary Cost (ETC) sebesar Rp8.088.850.023.