Karakteristik Morfologi Jamur Makroskopis pada Jalur Pendakian di Kawasan Hutan Cemoro Sewu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur

Authors

  • Muhammad Fauzi Nurromadhon Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Efri Roziaty Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia

Abstract

Jamur adalah salah satu tumbuhan tingkat rendah yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak melakukan fotosintetik dan bersifat heterotrof. Habitat Jamur makroskopis umumnya menempel pada serasah di tempat yang lembab dan kurang cahaya matahari. Kawasan Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur merupakan hutan di Gunung Lawu yang memiliki keanekaragaman vegetasi yang tinggi khususnya pohon. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui Karakteristik morfologi jamur makroskopis yang terdapat di jalur pendakian kawasan Hutan Cemoro Sewu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode jelajah (Survey Eksploratif), dengan penentuan titik menggunakan purposive sampling sehingga lokasi penelitian dibagi menjadi 3 stasiun. Stasiun 1 pada jalur pendakian dengan ketinggian 1.800 – 1.900 m dpl, Stasiun 2 pada jalur pendakian dengan ketinggian 1900-2000 m dpl, dan Stasiun 3 pada jalur pendakian dengan ketinggian lebih dari 2.100 m dpl. Jamur Basidiomycota ditemukan tersebar pada tiga stasiun ketinggian yang berbeda, yaitu pada Stasiun 1, Stasiun 2 dan Stasiun 3. Hasil penelitian mendapatkan 23 spesies jamur makroskopis yang terdiri 5 Ordo, 13 Familia dan 14 Genus. Didoninasi jenis Ganoderma lucidum (Curtis) P. Karst. Dengan karakteristik morfologi jamur makroskopis meliputi perbedaan pada bentuk tudung, warna tudung, permukaan tudung, Perlekatan, serta habitatnya. Data faktor abiotik di dapatkan bahwa habitat yang ditumbuhi oleh jamur makroskopis ini adalh lingkungan dengan suhu sekitar 18 – 26,3 oC dan kelembaban berkisar 62 – 85%. Indeks Keanekaragaman jamur makroskopis di jalur pendakian di Hutan Cemoro Sewu adalah sedang.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-11-15