Status Kesehatan Tegakan Konservasi Ex Situ Cendana (Santalum album Linn.) Umur 11 Tahun di KHDTK Watusipat, Gunung Kidul

Authors

  • Y Yuliah
  • Ari Fiani
  • Liliek Haryjanto

Abstract

Cendana merupakan salah satu jenis asli Indonesia yang termasuk dalam kategori rentan (vulnerable). Upaya konservasi cendana selama ini masih menemui kendala rendahnya tingkat keberhasilan hidup, salah satunya karena faktor hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Oleh karena itu perlu dilakukan monitoring kesehatan tegakan secara periodik untuk membantu menekan resiko kerusakan melalui pengambilan kebijakan dan penerapan tindakan silvikultur yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status kesehatan tanaman cendana umur 11 tahun di KHDTK Watusipat, Gunung kidul yang meliputi persentase hidup, jenis serangan hama penyakit, dan Nilai Indek Kesehatan tegakan. Evaluasi pada 4 provenan dilakukan dengan intensitas sampling 100% menggunakan panduan Forest Health Monitoring (FHM). Hasil pengamatan menunjukkan, presentase keberhasilan tumbuh tanaman cendana cukup tinggi (78,33%), dengan Nilai Indek Kerusakan (NIK) sebesar 3,33 (kategori sehat). Kondisi kerusakan yang terjadi berupa kekeringan pada tajuk (94,68%), embun jelaga (81,38%), liana (32,45%), bekicot (13,83), rayap (13,30%), ulat (5,32%) dan badan buah jamur (0,53%). Peringkat provenan berdasarkan NIK terendah adalah Sumba, Belu, Rote dan Timor Tengah Utara. Beberapa tindakan mekanis dana sanitasi lingkungan yang disarankan yaitu: pembersihan semak sepanjang jalur tanam serta memotong dan membakar bagian cabang yang terdapat badan jamur. Pengendalian hama dan penyakit secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan pestisida.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2018-05-19