Dampak Fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) Terhadap Perilaku Data Radiasi Matahari Hasil Observasi Lapan Pasuruan (26 Desember 2019)

Authors

  • Toni Subiakto
  • Habib Khirzin Al-Ghozali
  • J Jumadi

Abstract

Gerhana matahari cincin merupakan fenomena alam langka yang terjadi secara periodik, sehingga moment seperti ini tidak akan dapat dinikmati sewaktu-waktu. Saat terjadi GMC posisi matahari, bulan dan bumi berada pada garis lurus, dimana posisi bulan berada diantara matahari dan bumi. Dalam pengamatan GMC tersebut LAPAN Pasuruan memasang beberapa teleskop portabel dan merekam data radiasi matahari menggunakan alat Automatic Weather Station (AWS). Pengambilan data radiasi matahari untuk proses analisa pada pukul : 11.00 wib. – 14.30 wib. Ketika memasuki fase awal GMC, saat GMC dan akhir GMC, pada satu hari sebelum, saat dan setelah GMC dalam kondisi tanggal : 25 Desember 2019 (min : 32 w/m2, max : 909 w/m2 , jml : 24.685 w/m2) tanggal 26 Desember 2019 (min : 218 w/m2, max : 608 w/m2, jml : 15.419 w/m2) tanggal 27 Desember 2019 (min : 50 w/m2, max : 955 w/m2, jml : 23.592 w/m2) dengan nilai prosentase = (( jml/∑jml)x100%) maka didapat nilai prosentase pada (tgl 25 = 38,75%, tgl 26 = 24,21%, tgl 27 = 37,04%) hasil analisa menyimpulkan dampak dari fenomena GMC terhadap perilaku data radiasi matahari mengalami perubahan sebagai berikut : nilai minimal mengalami kenaikan dari biasa dibandingkan data jam yang sama pada satu hari pra dan pasca GMC jumlah radiasi tanggal 26 Desember 2019 mengalami penurunan dibandingkan data pada tanggal 25 atau 27 Desember 2019.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2020-11-10