Morfologi Otot Pektoralis Ayam Petelur [Gallus gallus gallus (Linnaeus, 1758)] Betina Setelah Pemberian Infusa Buah Kurma (Phoenix dactilifera L.)

Authors

  • Ria Oktafianti
  • Hendry T.S.S.G. Saragih

Abstract

Buah kurma mengandung berbagai macam senyawa seperti karbohidrat, vitamin, mineral asam lemak dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari morfologi otot pektoralis ayam petelur [gallus gallus gallus(linnaeus, 1758)] betina setelah pemberian infusa buah kurma (phoenix dactilifera l.) Penelitian menggunakan ayam petelur strain Lohmann Brown sebanyak 200 ekor yang masing-masing dibagi ke dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol yang diberi air minum biasa (K0), kelompok AGP (Antibiotic Growth Promoter) dosis 50mg/kg pakan (55ppm), pemberian dosis 5 mg buah kurma/ml air minum (P1), pemberian dosis 10 mg buah kurma/ml air minum (P2), dan pemberian dosis 20 mg buah kurma/ml air minum (P3). Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali. Ayam dipelihara selama 4 minggu di dalam box container. Infusa buah kurma diberikan pada pagi hari dan pada sore hari diganti air biasa. Pengukuran berat badan dilakukan setiap 3 hari sekali. Setelah ayam berumur 4 minggu kemudian di euthanasi dan otot pektoralis ayam diambil lalu diukur luas otot kemudian dibuat preparat melintang untuk menghitung luas fasikulus dan luas miofibril. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu berat badan ayam pada minggu ke-4 kelompok perlakuan P2 berbeda secara signifikan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Berat otot, luas otot, luas fasikulus dan luas miofibril pada kelompok perlakuan P2 berbeda secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya. Kesimpulan yang didapat yaitu infusa buah kurma dosis 10 mg/ml air minum dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ayam petelur dan meningkatkan performa otot pektoralis ayam petelur.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2020-11-10