HIV dalam Kehamilan: Laporan Kasus
Abstract
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS adalah penyakit menular disebabkan oleh human immunodeficiency virus. Ketika dua orang melakukan hubungan seksual, cairan meningkatkan risiko penularan HIV dari satu orang ke orang lain. Cairan tersebut meliputi cairan vagina, darah, air, dan cairan pra-ejakulasi. Kasus laporan seorang ibu hamil 37-38 minggu HIV-positif. Pasien mendapatkani terapi ARV sejak diketahui bahwa mengidap HIV pada minggu ke delapan kehamilannya. Suami pasien telah memakai ARV selama dua tahun terakhir untuk mengatasi infeksi HIV-nya. Pasien menjalani operasi caesar untuk menurunkan kemungkinan peningkatan penularan vertikal dari ibu ke anak. Zidovudine, obat ARV diberikan kepada bayi baru lahir mulai 12 jam setelah melahirkan dan dilanjutkan selama enam minggu. Mereka terus menggunakan profilaksis kotrimoksazol sampai diagnosis HIV dapat disingkirkan atau pada usia 12 bulan. Bayi dapat dites HIV oleh PRC saat lahir, satu bulan, tiga sampai empat bulan, dan 18 bulan. Penting untuk memperhatikan efek positif jangka pendek, jangka panjang serta efek negatif lainnya, yang dapat mengganggu perkembangan neonatus.