Laki-Laki 47 Tahun dengan Ruptur Tendon Ekstensor Hallucis Longus dan Ekstensor Digitorum Longus Dekstra
Abstract
Ruptur tendon merupakan jejas akut terhadap tendon akibat faktor dominan eksternal meskipun ada juga kontribusi faktor internal meski lebih kecil. Agar dapat berfungsi kembali, tendon harus dijahit rapi dengan teknik khusus disertal perawatan khusus pascatindakan agar pelekatan dengan jaringan sekitarnya dapat dicegah. Seorang laki-laki berusia 47 tahun datang ke IGD RSUD dr. Harjono Ponorogo dengan keluhan luka robek pada pergelangan kaki kanan. Keluhan dirasakan setelah pasien mengalami kecelakaan lalu lintas. Pada pemeriksaan status lokalis didapatkan luka terbuka pada regio ankle dekstra dengan ukuran 10 x 5 cm, dasar jaringan, terkontaminasi. Pada palpasi pasien mengeluhkan nyeri tekan dan nyeri saat digerakkan, tidak ditemukan adanya krepitasi dan false movement negatif. Nilai VAS pasien yaitu 5 dari 10. Diagnosis ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan penunjang berupa rontgen anteroposterior dan lateral regio pedis dan cruris serta rontgen thoraks anteroposterior. Hasilnya tidak didapatkan kelainan. Pasien didiagnosis suspect ruptur tendon ekstensor pedis. Kemudian Pada saat operasi dilakukan repair tendon menggunakan teknik Kessler modifikasi. Arteri tibialis anterior berhasil diligasi dan tendon ekstensor hallucis longus dekstra berhasil di repair, namun tendon ekstensor digitorum longus dekstra tidak bisa di repair tendon.