Laki-Laki 5 Tahun 10 Bulan dengan Asma Bronkial Intermiten Eksaserbasi Akut Serangan Berat : Laporan Kasus
Abstract
Asma bronkial merupakan inflamasi kronik pada saluran nafas (GINA, 2019). Eksaserbasi asma bronkial adalah episode perburukan dari gejala asma yang progresif. World Heaith Organization (WHO) menyebutkan prevalensi asma bronkial di dunia pada orang dewasa 3%-5% sedangkan pada anak 7%-10%. Prevalensi asma anak di Indonesia sekitar 2%-30%, terdiri atas !0% usia sekolah dasar dan 6,5% usia sekolah menengah pertama. Secara umum faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya asma bronkial terbagi atas faktor genetik dan lingkungan. Trias gejala klinis klasik asma bronkial terdiri dari sesak napas, mengi, dan batuk (malan dan dini hari). Eksaserbasi asma dapat disertai distress pernapasan. Pemeriksaan penunjang asma bronkial yaitu uji fungsi paru. Berdasarkan kekerapan gejala diklasifikasikan menjadi intermiten, persisten ringan, sedang, dan berat. Sedangkan berdasarkan berat derajat serangan asma bronkial diklasifikasikan menjadi serangan akut ringan, sedang, berat, dan keadaan mengancam jiwa. Tatalaksana asma bronkial anak bertujuan untuk menjamin tumbuh kembang anak yang optimal. Jika asma bronkial tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan kekambuhan yang mengganggu aktifitas dan kualitas hidup.