Perempuan 68 Tahun dengan Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA): Laporan Kasus
Abstract
Autoimmune hemolytic anemia (AIHA) adalah sebuah kelainan yang jarang dan dikarakteristikkan dengan adanya proses hemolisis oleh reaksi autoantibodi yang menyerang langsung sel darah merah penderita. Pasien AIHA umumnya datang dengan keluhan pucat, lemah, perubahan warna urin menjadi gelap dan disertai demam. Bila lebih berat dapat ditemukan hiperbilirubinemia, nyeri perut dan gejala gagal jantung. Splenomegali dan hepatomegali juga sering ditemukan. Pemeriksaan penunjang darah lengkap dilakukan tanggal 19 Desember 2022 didapatkan hemoglobin yang rendah yaitu 4,6 g/dL, hematokrit yang rendah yaitu 12,1%, lekosit rendah 3,0 x 103/μL, trombosit yang rendah yaitu 149 x 103/μL, MCV tinggi 108,0 fL, MCH tinggi 41,1 pg, eritrosit rendah yaitu 1,12 x 103/μL, dan limfosit rendah yaitu 12%. Pemeriksaan darah tepi dilakukan tanggal 20 Desember 2022 yang didapatkan kesimpulan Observasi Pansitopenia dengan gambaran Anemia curiga e/c Proses Hemolitik : AHA (Anemia Hemolitik Autoimun) disertai adanya proses inflamasi e/c infeksi bacterial dan pemeriksaan crossmatch reaction didapatkan mayor 2+ dan minor 3+. Dilakukan juga pemeriksaan HbSAg dan didapatkan hasil reaktif. Setelah diagnosis ditegakkan dilakukan tatalaksana tirah baring, pemberian cairan, dan terapi medika mentosa.