Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Pengelolaan Hipertensi
Abstract
Seorang wanita berusia 51 tahun terdiagnosis hipertensi selama 5 tahun. Diagnosis hipertensi diketahui dari pemeriksaan posyandu lansia. Terdapat riwayat keluarga hipertensi, stroke dari ibunya. Anggota keluarga besar mempunyai perilaku berisiko yakni memakan makanan yang bernatrium tinggi. Tipe keluarga extended family dan memasuki stadium enam menurut Duval. Hubungan antar anggota keluarga harmonis, APGAR Family menunjukkan fungsional sehat. Fungsi SCREEM yang menonjol, pasien berlatar etnis Jawa, tetangga berhubungan baik, memiliki kartu BPJS, serta berpendidikan formal terakhir SMP. Diagnosis biomedik: hipertensi stadium II (197/110 mmHg), dengan IMT normal yaitu 22,34. Diagnosis holistik: Pada awalnya pasien menyangkal dan sempat mengalami Riwayat stres dan depresi kemudian setelah mendapat edukasi dari tenaga kesehatan setempat, pasien bisa menerima kondisi penyakit yang dideritanya Perilaku rawat anggota keluarga baik, tetapi pengetahuan tentang penyakit dan upaya mengelola masih kurang. Intervensi yang diberikan yakni terapi farmakologi dari Puskesmas, dan dari tim penulis, memberikan edukasi pentingnya teratur minum obat, dan dibuatkan program diet berimbang. Tekanan darah turun pada dua kunjungan setelahnya, secara berurutan 197/110 mmHg dan 140/90 mmHg.