Laporan Kasus Penatalaksanaan dan Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Lansia dengan Diabetes Melitus Tipe II Tidak Terkontrol dengan Hipertrigliseridemia
Abstract
Seorang laki-laki lanjut usia berusia 62 tahun terdiagnosis diabetes melitus tipe II tidak terkontrol dengan hipertrigliseridemia. Diagnosis tersebut diketahui pada tahun 2014 ketika pasien memeriksakan dirinya dengan gejala klasik (poliuri, polidipsi, dan polifagi). Tidak terdapat riwayat keluarga dengan yang dialami pasien saat ini. Pasien mengaku sering mengonsumsi minuman manis seperti teh manis yang dikonsumsi setiap pagi dan sering mengonsumsi makanan berlemak seperti lontong sate. Tipe keluarga extended family dan memasuki stadium enam menurut Duval. Hubungan antar anggota keluarga harmonis, APGAR Family menunjukkan fungsional sehat. Fungsi SCREEM tidak ada yang menonjol dan tidak mempengaruhi penyakit pasien. Diagnosis biomedik: diabetes melitus tipe II tidak terkontrol dengan hipertrigliseridemia, berat badan lebih. Diagnosis holistik: secara psikoemosional tidak merasa khawatir berkaitan dengan apa yang akan terjadi pada penyakitnya dimasa yang akan datang. Perilaku rawat anggota keluarhga baik, namun diet tidak berimbang. Intervensi yang diberikan yakni terapi farmakologi dari Puskesmas, dan dari tim penulis, memberikan edukasi pentingnya teratur minum obat, dan dibuatkan program diet berimbang. Hasil pemeriksaan GDP, asam urat dan trigliserida turun pada kunjungan ketiga secara berurutan GDP 269 mg/dL, Asam Urat: 6,8 mg/dL, Trigliserid 874 mg/dL dan GDP 193 mg/dL, Asam Urat: 6,3 mg/dL, Trigliserid 612 mg/dL.