Asupan Kalsium, Magnesium dan Tingkat Stres sebagai Faktor Resiko Premenstrual Syndrome (PMS) pada Remaja Putri
Abstract
Masalah menstruasi yang umum terjadi pada wanita usia reproduksi yaitu premenstrual syndrome (PMS). Angka kejadian premenstrual syndrome menurut WHO, cenderung lebih tinggi di negara Asia dibandingkan Barat. Di Indonesia rata-rata prevalensi premenstrual syndrome mencapai 85% dari populasi wanita usia reproduksi. Asupan zat gizi khususnya kalsium dan magnesium serta tingkat stres merupakan faktor resiko terjadinya premenstrual syndrome. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan asupan kalsium dan magnesium, serta tingkat stres dengan kejadian premenstrual syndrome pada remaja putri. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel sebanyak 136, pengambilan sampel secara purposive sampling, menggunakan data primer yang diambil di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2023. Uji chi square terdapat hubungan asupan kalsium dengan kejadian premenstrual syndrome p=<0,001 (OR=6,279), dan terdapat hubungan asupan magnesium dengan kejadian premenstrual syndrome p=0,01 (OR=2,638), serta terdapat hubungan tingkat stres dengan kejadian premenstrual syndrome p=<0,001(OR=20,106). Hasil analisis uji regresi logistic menunjukkan terdapat hubungan asupan kalsium, magnesium dan tingkat stress dengan kejadian premenstrual syndrome dengan masing masing nilai p 0,01; 0,018; 0,005. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan signifikan antara asupan kalsium, magnesium, dan tingkat stres terhadap premenstrual syndrome.