Seorang Laki-Laki Berusia 32 Tahun dengan Skizofrenia Paranoid
Abstract
Diagnosis skizofrenia paranoid ditegakkan berdasarkan kriteria diagnostik PPDGJ III, yaitu dengan terpenuhinyai kriteria skizofrenia dan meningkatnya gejala halusinasi serta waham. Gangguan ini mengganggu fungsi pekerjaan dan interaksi sosial. Faktor pemicu skizofrenia antara lain genetik, usia, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan, konflik keluarga, dan ekonomi. Tn. N, 32 tahun datang diantar keluarganya karena mengamuk dan ingin membunuh ayahnya dengan pisau. Pasien sering melihat Jayabaya, mahluk halus seperti pocong, dan bayangan manusia berwarna hitam, pasien merasa dirinya dirasuki banyak sukma orang lain termasuk ayahnya yang mana sukma tersebut berkomentar dengan apa yang dilakukan pasien, terkadang menyuruh untuk melakukan sesuatu, dan menertawakan pasien. Status psikiatri penampilan sesuai dengan jenis kelamin dan usianya, perawatan diri baik, mood eutimia, afek sempit, halusinasi visual dan auditorik, isi pikir waham dikendalikan, bentuk pikir non realistik, arus pikir flight of idea, tilikan derajat 1, dan taraf kepercayaan dapat dipercaya. Pasien didiagnosis skizofrenia paranoid dan terapi dilakukan rawat inap, pemberian risperidone 2x2 mg, CBT, psikoedukasi, intervensi keluarga.