Ante Natal Care Tidak Lengkap dan Panjang Badan Lahir Kurang sebagai Faktor Risiko Stunting pada Balita
Abstract
Latar belakang : stunting merupakan salah satu keadaan malnutrisi yang dapat terjadi pada balita yang diakibatkan berbagai faktor.prevalensi stunting pada balita di dunia diperkirakan ada 151 juta anak. Balita yang mengalami stunting. Indonesia sendiri memiliki presentase prevalensi status gizi (tb/u) pada indonesia memiliki presentase stunting 11,5% untuk kategori sangat pendek dan 19,3% untuk pendek. Catatan zscore kategori sangat pendek yaitu <-3,0 dan kategori pendek yaitu ≤-3,0 s/d <-2,0. Tujuan : mengetahui hubungan ante natal care dan panjang badan lahir dengan kejadian stunting di puskesmas adiluhur. Metode: jenis penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan case control, dengan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan diambil dari buku kohort ibu dan bayi serta data e-ppgbm. Hasil: distribusi penelitian ini memiliki sampel laki-laki lebih banyak (63.4%) dibandingkan perempuan (36,6%). Or ante natal care 19,933 dan or panjang badan lahir 12,833 pada analisis bivairat. Pada analisis multivariat nilai or ante natal care sebesar 21,620 dengan or panjang badan lahir sebesar 17,104. Kesimpulan: dari penelitian ini didapatkan hasil yang menyatakan adanya hubungan ante natal care dan panjang badan lahir dengan kejadian stunting pada balita di puskesmas adiluhur.