Seorang Perempuan Usia 28 Tahun dengan Tinea Cruris Et Corporis: Laporan Kasus
Abstract
Tinea kruris dan korporis merupakan jenis dermatofitosis tersering yang menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Indonesia merupakan negara berkembang dengan iklim tropis yang menjadi faktor predisposisi terjadinya dermatofitosis. Faktor predisposisi penyakit ini adalah negara dengan iklim tropis, pekerjaan basah dan berat yang memicu keringat, dan sering terjadi pada wanita usia dewasa muda. Kelembaban tubuh yang tinggi menjadi faktor utama pencetus dermatofitosis. Laporan ini memaparkan kasus pasien seorang perempuan usia 28 tahun dengan tinea cruris et corporis di poliklinik kulit dan kelamin RSUD dr. Sayidiman Magetan. Pasien datang dengan keluhan utama berupa bercak kemerahan disertai gatal yang terletak di kedua tungkai bawah, pantat, perut, dan lipatan paha. Keluhan tersebut dirasakan pasien sejak 1 bulan sebelum pasien periksa. Pada pemeriksaan fisik dermatologi didapatkan gambaran klinis berupa makula/ plakat, eritem, bulat, skuama, dengan tepi aktif meninggi, dan central healing. Pasien kemudian diberikan terapi ketokonazole 1 x 200 mg, loratadine 1 x 10 mg selama 4 minggu, dan krim racikan yang berisi ketokonazole krim 10 gr dan gentamicyn krim 10 gr yang dioleskan 2 x sehari (pagi dan malam) selama 4 minggu pada lesi.