Stroke Infark pada Wanita 65 Tahun
Abstract
Stroke telah menjadi penyebab kematian tertinggi pada tahun 2012 menurut WHO country risk profile, yaitu sebanyak 21%. Data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2019 menunjukkan stroke sebagai penyebab kematian utama di Indonesia (19,42% dari total kematian). Berdasarkan hasil Riskesdas prevalensi stroke di Indonesia meningkat 56% dari 7 per 1000 penduduk pada tahun 2013, menjadi 10,9 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Stroke adalah manifestasi klinis akut akibat disfungsi neurologis pada otak, medulla spinalis, dan retina baik sebagian atau menyeluruh yang menetap selama ≥24 jam atau menimbulkan kematian akibat gangguan pembuluh darah Kami melaporkan pasien di RSDS dr Sayidiman Magetan seorang Wanita 65 tahun dating dengan keluhan kejang sekitar 10 menit. Kejang seluruh tubuh dan pasien tidak sadar setelah kejang dan merasa anggota gerak bagian kanan lemas. Pasien memiliki Riwayat stroke tahun 2023 dengan kelemahan pada sebelha kiri. Dari pemerikasaan fisik neurologi didapatkan kekuatan kanan dan kiri pasien menurun, utuk ekstremitas kanan atas dan bawah 4+, dan untuk ekstremitas kiri 1 atas dan bawah, di temukan juga reflek fisiologi biceps dan triceps yang meningkat, tidak ditemukan refleks patologis. Untuk pemeriksaan CT Scan di dapatkan kesimpulan adanya infark akut di corona radiata kiri dan ensefalomalasia di lobus frontotempoparietal kanan dan korona radiata kanan. Pasien diidagnosis Reccurent Stroke dan diberikan tatalaksana stroke infark.