Sifilis

Authors

  • Aninta Rahmandari Balich Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Eddy Tjiahyono RSUD dr. Sayidiman
    Indonesia
  • Rafika Surya Putra Pratama Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Rizki Oktabiriya Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Septi Rismala Ekayanti Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Tasya Rasyidah Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia

Abstract

Sifilis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema Pallidum dan mempunyai beberapa sifat, yaitu perjalanan penyakitnya sangat kronis, dalam perjalanannya dapat menyerang semua organ tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit, mempunyai masa laten, dapat kambuh kembali (rekuren), dan dapat ditularkan dari ibu ke janinnya sehingga menimbulkan kelainan kongenital. Selain ibu ke bayinya dan melalui hubungan seksual, sifilis juga ditularkan melalui luka, transfusi darah dan jarum suntik. Menurut statistik Centers for Disease Control and Prevention (CDC), terdapat 88.042 laporan diagnosis baru sifilis pada tahun 2016. Dari seluruh kasus sifilis, 27.814 adalah sifilis primer dan sekunder. Sifilis primer didiagnosis berdasarkan gejala klinis ditemukannya satu atau lebih chancre. Sifilis sekunder ditandai dengan ditemukannya lesi mukokutaneus yang terlokalisir atau difus dengan limfadenopati, serta masih dapat ditemukan chancre. Diagnosis sifilis laten berdasarkan tes serologis karena biasanya tidak ditemukan gejala klinis. Diagnosis sifilis tersier berdasarkan gejala klinis yang paling sering adalah ditemukan gumma. Terapi sifilis berdasarkan stadium infeksi dan keterlibatan sistem saraf pusat.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-06-13