Laporan Kasus: Seorang Wanita 33 Tahun dengan Asma Bronkial Eksaserbasi Akut disertai Obesitas
Abstract
Asma menjadi penyebab kematian keempat di Indonesia pada tahun 2017. Asma merupakan penyakit inflamasi kronis saluran nafas dengan hiperaktivitas dan obstruksi bronkus. Pasien berusia 33 tahun datang ke IGD RSUD dr. Sayidiman Magetan dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari sebelumnya. Pasien memiliki riwayat penyakit asma sejak usia 5 tahun dan sering kambuh. Pasien memiliki riwayat alergi dingin dan debu. Pemeriksaan fisik didapatkan retraksi subcostal dan pada auskultasi paru terdengar suara wheezing yang meningkat di akhir ekspirasi dan ronkhi di kedua lapang paru pasien. Pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan kadar leukosit, gula darah sewaktu, bilirubin direk, kreatinin, dan peningkatan asam urat. Hasil USG abdomen adalah fatty liver dan kolelithiasis multipel. Pasien didiagnosis dengan asma bronkial eksaserbasi akut disertai obesitas. Pasien diberikan terapi oksigen 3 lpm dengan nasal canul, infus NaCl 20 tpm, diphenhidramin injeksi 10 mg/ 24 jam, cefoperazone injeksi 1 gr/ 12 jam, dexametasone injeksi 1 gr/ 12 jam, solvinex injeksi 2 mg/ 12 jam, pantoprazole injeksi 40 mg/ 24 jam, nebulasi ventolin dan meprovent 2,5 mg/ 6 jam. Diberikan obat oral codein 10 mg, cetirizine 10 mg, metylprednisolone 2 mg, salbutamol 1 mg, dan aminophilin 50 mg. Prognosis pada kasus ini adalah dubia ad bonam.