Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa pada Pokok Bahasan Garis dan Sudut Ditinjau dari Kreativitas Belajar Siswa Kelas VII SMP di Kabupaten Sukohar
Keywords:
Garis;, Kreativitas;, Sudut;, TAIAbstract
Matematika membutuhkan kreativitas dalam mengeksplorasi masalah supaya tidak mereplikasi karya orang lain. Semakin tinggi tingkat kreativitas siswa, maka semakin bagus kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa adalah model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI). Kemampuan berkomunikasi matematika mempunyai korelasi yang signifikan dengan model pembelajaran TAI, karena siswa dilatih untuk saling menolong, berpendapat, berdiskusi, mempertajam pengetahuan, dan menghilangkan batasan-batasan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai (Tinungki : 2015). Dalam penelitiannya, Tinungki meneliti model pembelajaran TAI untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa dalam mata pelajaran probabilitas. Hernawati (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa siswa yang dikenai model pembelajaran tipe TAI dengan lembar kerja bersetting Teori Belajar Bruner dapat meningkatkan prestasi belajar yang lebih tinggi daripada siswa yang dikenai model pembelajaran langsung. Nilai pelajaran siswa pada materi program linear yang diberikan model pembelajaran TAI lebih tinggi dibandingkan nilai siswa yang diberikan model pembelajaran langsung (Tilaar, 2014). Makalah ini akan membandingkan model pembelajaran Team Assisted Individualization ( TAI) dengan model pembelajaran Langsung pada mata pelajaran garis dan sudut, dengan sampel adalah siswa SMP di Kabupaten Sukoharjo kelas VII. Peneliti menggunakan 3 sekolah untuk penelitian,yaitu sekolah dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siswa yang dikenai model pembelajaran Team Assisted Individualization ( TAI) mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang dikenai model pembelajaran langsung. Siswa yang mempunyai kreativitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai kreativitas belajar sedang maupun rendah, siswa yang mempunyai kreativitas belajar sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan siswa yang mempunyai kreativitas belajar rendah.