Menyelaraskan Budaya dengan Agama Islam sesuai dalam Surat Al-Nahl
Abstract
Islam datang di Indonesia untuk membawa sebuah perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik. Meskipun demikian, Islam tidak diterima secara langsung oleh masyarakat Indonesia. Sebagai langkah inisiatif, para pendakwah Islam di Indonesia melakukan penyebaran Islam dengan memakai media yang sudah dimiliki bahkan melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Media yang dipakai adalah budaya. Cara ini dengan dasarnya meripakan cerminan dari semangat dakwah yang direkomendasikan oleh Allah dalam al-Qur'an (QS. Al-Nahl: 125). Sebagai bentuk kontekstual dari metode dakwah Rasulullah, para pendakwah- pendakwah Islam di Indonesia telah menghadirkan Islam kedalam konteksnya sebagai sebuah agama, bukan sebagai produk budaya Arab, karena dalam konteks hal ini, masyarakat muslim di Indonesia banyak sekali salah memahami Islam yang sesungguhnya. Melalui pendekatan sosiohistoris-kontekstual dengan sebuah analisis linguistik berdasarkan interpretasi teori linguistik, teori sosial dan teori gratifikasi yang dikenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz, artikel ini akan mengungkap nilai-nilai dan pesan-pesan praktik dakwah Nabi kepada Masyarakat Arab pada masanya, yang diterapkan oleh Ulama Indonesia, sehingga melaui artikel ini, dapat dibangun kesadaran kembali tentang urgensi budaya dalam pembangunan masyarakat yang madani.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Reinaldi Nur Putra Raharja, Alfina Putri Pratama, Fadhil Rafii Falah Nursito, Apgi Almahdi Sufman, Natasya Ramadhani Gladis Habsari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.